Jumat 28 Jun 2013 08:40 WIB
Politik Mesir

Mursi: Melawanlah Lewat Pemilu

Presiden Mesir, Mohammed Mursi
Foto: REUTERS
Presiden Mesir, Mohammed Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Muhammad Mursi meminta kelompok oposisi untuk memilih jalur damai jika ingin mengganti pemerintahan. Jalur damai dimaksud Mursi adalah melalui pemilu, bukan protes jalanan. Penegasan itu disampaikan Mursi dalam pidato kenegaraan menyambut tahun pertama pemerintahannya, Rabu (26/6). Mursi merasa perlu menegaskan hal itu karena ia melihat ada konspirasi besar untuk meruntuhkan pemerintahan yang ia dapat melalui cara sah dan demokratis.

Dalam pidatonya, Mursi juga menyampaikan sindiran tajam kepada aparat militer. Politikus dari kelompok Ikhwanul Muslimin ini meminta militer untuk fokus pada tugasnya sebagai pembela bangsa. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa Presiden Mesir adalah panglima tertinggi angkatan bersenjata.

Pernyataan tersebut merupakan sindiran karena beberapa waktu sebelumnya Menteri Pertahanan yang merangkap Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Abdel Fattah el-Sissi secara implisit mendukung oposisi. Mendengar sindiran Mursi, el-Sissi yang duduk di barisan depan tampak diam.

''Ada beberapa (orang) yang tak ingin angkatan bersenjata dan Presiden memiliki hubungan sehat,'' ujar Mursi dalam pidato yang disiarkan secara langsung oleh televisi. Menurut dia, seluruh lembaga negara harus bekerja secara harmonis dan disiplin di bawah kepemimpinan kepala negara.

Selain menyinsir militer, Mursi juga mengecam lawan-lawan politiknya. Ia mengatakan, ada sejumlah pihak di Mesir, mulai dari politikus, hakim, hingga wartawan, yang ingin mengembalikan negara ini seperti di masa rezim Husni Mubarak. Ia pun menyeru media massa untuk berhenti menyebarkan rumor yang bersifat menghasut.

Dalam pidato yang berlangsung selama dua jam ini, Mursi juga mengatakan, saat ini telah terjadi polarisasi politik dan konflik di Mesir. ''Kondisi ini sangat mengancam demokrasi yang baru saja lahir di negara kita,'' ujar dia seperti dilansir BBC.

Konflik dan polarisasi politik itu juga bisa menimbulkan kekacauan dan kelumpuhan politik di Mesir. Karena itu, ia menyeru kelompok oposisi untuk ikut pemilu jika ingin mengubah pemerintahan.

Mursi juga berjanji mengundang seluruh pemimpin partai untuk memilih ketua komite persiapan amandemen konstitusi Islam. Konstitusi tersebut telah disetujui melalui referendum namun ditentang oleh kaum sekuler, liberal, perempuan, dan kelompok minoritas.

Ia juga akan membentuk sebuah komite dari tokoh masyarakat untuk menciptakan rekonsiliasi nasional. Mursi sangat menyesalkan sikap oposisi yang menolak ambil bagian dalam dialog nasional. ''Tangan kami terbuka lebar,'' ucap dia.

Minta maaf

Dalam pidatonya yang panjang itu, Mursi tak lupa meminta maaf atas kesalahan yang telah ia buat di sejumlah isu. Ia mencontohkan, ada kesalahan yang menyebabkan Mesir kekurangan bahan bakar minyak. Hal ini, menurut dia, menyebabkan antrean panjang di stasiun-stasiun pengisian bahan bakar dan memicu amarah rakyat. Mursi juga mengakui, ada pula sejumlah target pemerintahan yang belum bisa ia capai. Untuk itu, ia berjanji melakukan reformasi lembaga negara secara cepat dan radikal.

Ia pun meminta maaf kepada generasi muda karena ia tak cukup banyak melibatkan mereka. Karena itu, ia meminta menteri dan gubernur untuk menunjuk asisten yang berusia di bawah usia 40 tahun.

Ketika Mursi berpidato, puluhan ribu orang dari kubu oposisi berkumpul di Lapangan Tahrir, Mesir. Mereka meneriakkan yel-yel anti-Mursi dan menuntut sang presiden untuk mundur. Terkait kondisi yang panas ini, militer telah berjaga di beberapa area di Kairo, khususnya di wilayah yang menjadi tempat berkumpulnya demonstran anti-Mursi.

Pada saat yang sama, kendaraan-kendaraan lapis baja juga membentuk barisan di dekat Masjid Rabiah al-Adawiyah. Masjid ini menjadi lokasi utama berkumpulnya kelompok Islam, pendukung Mursi.

Sementara, seperti dilaporkan BBC, bentrokan fisik telah terjadi antara pendukung Mursi dan oposisi. Bentrokan yang pecah di Kota Mansoura Utara itu menewaskan dua orang dan melukai 170 orang lainnya. n ichsan emrald alamsyah ed: wachidah handasah

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement