Kamis 16 May 2013 08:41 WIB
Blackberry

Selamat Tinggal Blackberry

BlackBerry 10 bisa 'dicicipi' melalui perangkat Android dan iOS.
Foto: pocket-lint
BlackBerry 10 bisa 'dicicipi' melalui perangkat Android dan iOS.

REPUBLIKA.CO.ID, Selamat tinggal Blackberry. Begitulah kalimat yang muncul di berbagai media sosial seusai perusahaan teknologi ini mengumumkan bakal “menjual” aplikasi Blackberry Messager (BBM) ke perangkat smartphone lain seperti iPhone dan Android. Tidak lama lagi, BBM tidak akan menjadi aplikasi egois yang hanya ditemukan di ponsel pintar milik Blackberry.

CEO Blackberry Thorsten Heins mengungkapkan, kuatnya pertumbuhan Blackberry 10 dan baiknya respons pasar menjadi alasan bagi perusahaan Kanada tersebut untuk membuka layanan BBM ke seluruh sistem operasi (OS). Ia tidak melihat keputusan ini akan mengancam penjualan Blackberry pada masa depan.

“Kami percaya sekarang adalah saat yang tepat untuk menjadikan BBM sebagai aplikasi perpesanan multiplatform yang independen,” ujar Heins, seperti dilansir laman The Guardian, Selasa (15/5). Optimisme Heins lahir dari tingginya penggunaan BBM oleh pemilik Blackberry.

Setidaknya, BBM memiliki 60 juta pelanggan aktif setiap bulannya dengan lebih dari 51 juta pelanggan yang menggunakan BBM dengan waktu rata-rata 90 menit per hari. Setiap hari aplikasi ini menerima dan mengirim lebih dari 10 miliar pesan dengan waktu baca 20 detik setelah pengiriman.

BBM dilihat sebagai sistem pesan ikonik yang menarik bagi remaja dan pebisnis. Ini karena aplikasi tersebut hanya bisa berbagi dengan ponsel sesamanya. Namun, dengan sedikitnya pengguna yang terinstal, perusahaan yang tadinya bernama Research in Motion ini harus mencari pendapatan dari keahliannya di perangkat lunak.

Eksklusivitas platform Blackberry akan ditinggalkan mulai musim panas ini. Aplikasi gratis tersebut akan tersedia pada perangkat lunak Apple iOS 6 yang dirilis tahun lalu dan perangkat lunak Google, Android 4.0 yang dirilis 2011. BBM untuk platform lain ini akan memungkinkan pengguna bertukar pesan, membentuk grup BBM, serta berbagi foto dan rekaman.

Langkah Blackberry ini akan semakin meramaikan aplikasi multiplatform lain, seperti Whatsapp, Wechat, dan Viber. Namun, agaknya BBM akan menjadi platform dengan jumlah pelanggan paling sedikit. Whatsapp mengklaim telah memiliki lebih dari 200 juta pelanggan aktif. Sedangkan, Wechat memiliki 190 juta pelanggan.

Konsultan Telekomunikasi dari CCS Insight Ben Wood mengungkapkan, tidak jelas bagaimana Blackberry akan meningkatkan keuntungan dari hanya mengandalkan penjualan telepon genggam. Respons pasar sepertinya tidak berpihak kepada Blackberry. Saham Blackberry anjlok 3,18 persen di bursa Toronto menjadi 15,53 dolar Kanada. Sedangkan, di bursa Nasdaq sahamnya turun 3,97 persen menjadi 15,25 dolar AS. n friska yolandha ed: fitria andayani

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement