Rabu 15 May 2013 08:57 WIB
Bencana di Freeport

Puluhan Pekerja PT Freeport Indonesia Tertimbun

Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.
Foto: Antara
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Evakuasi puluhan pekerja PT Freeport Indonesia yang tertimbun longsor terus dilakukan hingga Selasa (14/5) malam. Sedikitnya enam orang telah diselamatkan dalam proses evakuasi yang berlangsung sangat hati-hati itu.

Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik Boedioro Soetjipto mengatakan tim evakuasi sempat mendengar suara minta tolong dari dalam reruntuhan. "Prioritas kita menyelamatkan korban. Evakuasi sangat hati-hati untuk mencegah longsor kembali yang membahayakan korban," katanya, di Jakarta, kemarin.

Freeport terus melakukan koordinasi dengan tim evakuasi Emergency Response Group (ERG) milik perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu. Tim internal Freeport dinilai mengetahui seluk beluk lokasi serta teknik menyelematkan korban longsor di medan pertambangan. Kepolisian tidak dilibatkan secara mendalam pada proses evakuasi para korban longsor ini.

Keenam penambang yang telah dievakuasi dalam keadaan hidup itu Yapinus Tabuni, Yoni, Edowai, Petrus, Mathius, dan David Gobai. Puluhan penambang lainnya yang ikut menjadi korban longsor masih belum diketahui nasibnya.

Longsor di areal Freeport di Mimika, Papua, sejak Senin (13/5) malam, itu menimbun 32 calon penambang yang sedang berlatih prosedur keselamatan. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.45 WIT di ruang 11 area QMS Big Gossan. Ruangan seluas 5x11 meter tersebut berada puluhan meter di bawah permukaan tanah.

"Para korban masih terperangkap karena ruangan langsung tertutup oleh reruntuhan bangunan dan tanah dari arah atas," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes I Gede Sumesta.

I Gede menjelaskan lokasi longsor di sekitar jalan masuk ke terowongan area Big Gossan Mil 74. Evakuasi, kata dia, dilakukan dari sisi lorong lainnya.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melaporkan longsor kembali terjadi. Namun, kali ini tidak sebesar longsor pertama.

Vice President Corporate Communications Freeport Daisy Primayanti menyatakan perusahaannya belum bisa mengonfirmasi jumlah korban yang tertimbun. Begitu juga dengan identitas serta kewarganegaraan para korban. 

Ia juga tak menjamin evakuasi bisa diselesaikan dalam waktu singkat. "Mengingat tingkat kesulitan yang dihadapi, proses penyelamatan akan membutuhkan waktu," katanya menegaskan.

Menurut dia, Freeport telah melaporkan insiden ini ke lembaga pemerintahan terkait, termasuk di antaranya Inspektur Pertambangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Kepolisian juga belum memperoleh data lengkap para korban. Polisi belum bisa memastikan yang tertimbun seluruhnya warga negara Indonesia atau ada warga asing. n friska yolandha/fenny melinda/c60/antara ed: fitriyan zamzami

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement