Rabu 05 Aug 2015 15:00 WIB

Penyakit Jantung Bisa Menyerang Anak

Red:

JAKARTA — Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh kita. Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan oleh organ paru-paru. Pada saat itu jantung menyediakan oksigen darah bersih yang cukup dan dialirkan ke seluruh tubuh serta membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbon dioksida).

Saat ini, bertambahnya usia seseorang dan makanan yang dikonsumsi sangat berpengaruh terhadap fungsionalitas jantung itu sendiri. Belum banyak yang mengetahui bahwa saat ini ada beberapa penyakit jantung yang perlu diperhatikan agar tidak mengganggu kesehatan, seperti halnya penyakit katup jantung.

Masyarakat mungkin lebih sering mendengar tentang penyakit jantung koroner ketimbang penyakit katup jantung. Penyakit katup jantung ini tak kalah berbahaya, bahkan diketahui bisa menyerang anak-anak. Kemarin, Siloam Heart Institute membahas masalah ini, termasuk seluk-beluk penyakit tersebut.

Menurut dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah Dr Nathania Marliani Karistansi SpJP, penyakit katup jantung lebih sering terjadi di negara-negara beriklim tropis seperti di Indonesia, umumnya akibat adanya infeksi dan biasanya menyerang anak-anak.

"Selain akibat adanya infeksi, hal lain yang mendorong terjadinya penyakit jantung ini tak lain juga karena faktor usia, kelainan bawaan terhadap katup jantung itu sendiri, dan yang lebih jarang terjadi akibat trauma (pernah mengalami kecelakaan yang membentur dada). Namun, yang paling sering ditemukan adalah akibat adanya infeksi," kata Nathania.

Sebagian besar orang yang hidup di daerah perkotaan mengalami masalah pernapasan. Namun, waspadai jika ada sesak napas yang terjadi dengan diiringi rasa lelah, terlebih sampai bibir membiru. Soalnya, menurut Nathania, sesak napas seperti itu merupakan gejala paling umum dari adanya masalah katup jantung.

Penyakit katup jantung ini tidak langsung menyerang seperti halnya penyakit jantung koroner. Penyakit katup jantung membutuhkan waktu yang lama untuk menyerang tubuh manusia, tergantung dari seberapa banyak kuman dan seberapa parah gangguan fungsi dari cara kerja jaringan-jaringan jantung itu.

"Penyakit jantung koroner dan penyakit katup jantung sebenarnya tidak saling berhubungan. Hanya, apabila pasien menderita penyakit jantung koroner dan ternyata mengalami gangguan dengan katupnya, bisa jadi juga terkena keduanya," jelas Nathania.

Dalam istilah kedokteran, penyakit katup jantung ini lebih dikenal dengan penyakit jantung reumatik. Hal ini tentu berbeda dengan penyakit reumatik pada tulang.

Menurut Nathania, untuk memastikan terjadinya penyakit katup jantung, pihak medis nantinya juga akan memeriksa kondisi fisik pasien, gejala-gejala pada fisik pasien, serta hasil pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan akan menggunakan echocardiografi yang berfungsi melihat kondisi otot, katup jantung, dan irama detak jantung.

Menurut dia, masih ada berbagai cara untuk memperbaiki katup jantung yang tidak berfungsi dengan normal tersebut dengan cara operasi. Cara pengobatannya pun tidak jauh berbeda dengan pengobatan penyakit jantung koroner. "Pengobatan dan cara perawatannya sama, yang membedakan mungkin hanya cara penyakit ini menyerang tubuh," kata Nathania.

Jika memang terpaksa harus melakukan operasi, pasien harus mengonsumsi obat penguat jantung seumur hidupnya. Akan tetapi, untuk mengobati penyakit ini tak jarang banyak pasien yang juga melakukan pengobatan alternatif. Mereka percaya, pengobatan alternatif yang biayanya lebih murah cukup ampuh untuk penyakit ini. Namun, penanganan medis disarankan segera dilakukan terhadap kasus ini. n c04 ed: dewi mardiani

***

Pencegahan Penyakit Jantung Sejak Dini

1. Periksakan sejak dini ke dokter spesialis penyakit jantung jika pasien memiliki potensi penyakit diabetes, kolesterol, dan kelebihan berat badan.

2. Jaga pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang. Selektif dalam memilih makanan yang hendak dikonsumsi.

3. Hindari merokok karena zat dalam rokok terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung. Bahkan, perokok pasif yang hanya menghirup asap rokoknya saja, dapat pula berisiko terkena penyakit jantung.

4. Lakukan olahraga rutin bagi pasien yang sudah telanjur terkena penyakit jantung. Konsultasikan jenis olahraga yang cocok agar tidak terlalu berat untuk dijalankan.

5. Lakukan pemeriksaan berkala, terutama bagi pasien di atas usia 40 tahun. Check-up secara berkala minimal satu tahun sekali.

6. Waspadai batuk yang berkepanjangan pada anak, mengingat penyakit katup jantung dapat menyerang anak usia dini. Apalagi, jika jenis batuk tersebut terjadi dalam jangka waktu tahunan dan tidak kunjung sembuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement