Selasa 02 Sep 2014 13:30 WIB
money savvy

Punya Berapa Rekening Bank?

Red:

Astrid Handayani kebingungan. Tanpa disadari, dia memiliki empat rekening bank. Semuanya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ada satu rekening untuk pembayaran gaji alias payroll, ada yang untuk investasi, ada rekening khusus untuk pembayaran tagihan bulanan, dan sebuah lagi yang dibuka terkait dengan proyek baru yang digarapnya.

Karyawan sebuah perusahaan swasta ini pun mulai berpikir apakah dia perlu menutup satu rekening bank itu lantaran ada berbagai biaya administrasi yang harus dibayarkan untuk seluruh rekening bank tersebut. Namun, dia khawatir juga karena sudah merasakan berbagai kemudahan dari bank-bank tersebut.

Ananta Saskia Rahma mengaku mempunyai dua rekening dari bank berbeda. Perempuan berusia 26 tahun ini memiliki alasan tersendiri. "Keduanya memiliki fungsi yang berbeda," kata Ananta.

Satu rekening dibuat untuk menerima transferan gaji dari perusahaan tempatnya bekerja saat ini. Selain untuk wadah menerima penghasilan, rekening gaji juga dipergunakan untuk keperluan sehari-hari.

Rekening kedua dibuat khusus untuk menyimpan tabungan. Ananta sengaja memisahkan rekening khusus tabungan agar tidak bercampur untuk keperluan lain. "Tabungannya tidak diganggu gugat," kata perempuan yang bekerja di salah satu bank swasta ini.

Setelah upah kerja masuk ke rekening gaji, dia langsung memindahkan porsi untuk tabungan. Cara ini diakuinya ampuh dalam menjaga tabungan selama kurang lebih tiga tahun bekerja. Memisahkan uang keperluan sehari-hari dan tabungan akan mengingatkan jatah uang untuk dihabiskan belanja dan lainnya.

Selain itu, Mustika Dewi memilih membuka empat rekening bank berbeda. Ibu dua orang anak ini melakukannya untuk memisahkan antara keperluan rumah tangga, cicilan kartu kredit, dan tabungan. "Semuanya dipisahkan agar lebih mudah," ujar perempuan yang akrab disapa Tika ini.

Senada dengan Ananta, Tika memisahkan antara rekening gaji dan tabungan. Pada rekening ketiga, dia menggunakannya untuk tabungan keperluan anak. Misalnya, untuk bayaran sekolah, uang buku, dan tabungan sekolah anaknya untuk masa depan.

Kemudian, satu rekening lagi digunakan untuk membayar tagihan kartu kredit. Perempuan yang bekerja di salah satu perusahaan swasta itu membuat rekening khusus untuk tagihan kartu kredit. Sehingga, dia bisa membayarnya tepat waktu dengan potongan langsung dari bank yang bersangkutan.

Hal ini membantu agar keuangan keluarga lebih disiplin dari pengeluaran dan pemasukan. Tika juga menyarankan, sebaiknya memilih bank yang potongan administrasinya lumayan rendah apabila rekening tersebut digunakan sebagai tabungan.

Tak ayal, sekarang ini banyak orang yang memiliki lebih dari satu rekening bank. Ada berfungsi sebagai payroll, tabungan, investasi, dan lainnya. Sebenarnya, seberapa banyak rekening bank yang harus kita miliki?

Menurut perencana keuangan, Pandji Harsanto SE CFP®, CHt, tidak ada yang mengharuskan spesifik kita perlu memiliki berapa rekening, yang penting kita memiliki alasan jelas mengapa harus menabung sekian atau investasi sekian. Sayangnya, menurut Pandji, banyak orang yang masih belum jelas, apa alasan mereka menabung ataupun investasi, berapa besarnya dan untuk apa.

Pandji menjelaskan bahwa adanya beberapa rekening dapat membantu kita untuk mengelola aset lancar dengan lebih baik. Nah, sebelum itu, coba jawab pertanyaan ini. Apakah Anda tahu, bedanya simpanan dengan tabungan? Apakah Anda sudah mempunyai rekening untuk dana darurat? Atau, tiba-tiba jika ingin liburan, ambil uangnya dari mana, ya? Sudah miliki rekening hura-hura belum?

Untuk menjawab itu, Pandji memulai dengan perbedaan simpanan dan tabungan. Pandji menyebutkan, simpanan itu biasanya rekening yang digunakan untuk kebutuhan harian atau bulanan, simpanan ini bisa juga merupakan payroll atas penghasilan kita. Sedangkan tabungan, biasanya rekening yang ditujukan untuk suatu tujuan, misalnya untuk dana darurat ataupun tujuan keuangan tertentu.

Untuk rekening tabungan ini, sebaiknya nilainya harus mencukupi, terutama untuk menutupi biaya administrasi bulanan dibandingkan dengan keuntungan dari bunganya. Jangan sampai tabungan itu nilainya semakin lama semakin menurun karena biaya administrasi. Misalkan, jika besaran bagi hasil setelah dikurangi pajak sebesar enam persen per tahun dan biaya administrasi bulanan misal Rp 20 ribu per bulan atau Rp 240 ribu per tahun, besarnya tabungan setidaknya tidak kurang dari Rp 4 juta.

Dana Rp 4 juta dikali enam persen, yakni Rp 240 ribu. Jumlah inilah yang digunakan untuk membiayai biaya administrasi bulanan tersebut. "Jadi, jika Anda punya banyak rekening tabungan tapi nilainya terus tergerus biaya administrasi, sebaiknya ditingkatkan saldonya atau cari tabungan yang biaya administrasinya minim ataupun tanpa biaya administrasi," ujarnya menyarankan.

***

Dana Darurat Sampai Hura-Hura

Bila sudah menetapkan tujuan keuangan, seperti berinvestasi atau dana darurat, ada baiknya memang menggunakan beberapa rekening bank untuk tujuan yang berbeda.

Misalnya, saat ini ada bank-bank tertentu yang menyediakan layanan yang memudahkan investasi seperti autoinvest per bulan. Perencana keuangan, Pandji Harsanto SE CFP®, CHt menyebutkan, rekening tersebut sangat membantu kita untuk disiplin menyisihkan investasi.

Jika berniat berinvestasi, Pandji mengingatkan masyarakat agar memiliki terlebih dahulu dana darurat. Untuk dana darurat ini, bisa diletakkan pada rekening khusus yang di luar rekening simpanan Anda. Intinya jika Anda memiliki dana darurat, pastikan dua hal. Pertama, pastikan rekening tersebut mudah untuk diakses. Dan kedua, ketika rekening tersebut sudah digunakan untuk kebutuhan darurat, segeralah untuk mengisi kembali rekening tersebut.

Pada zaman konsumtif saat ini biasanya sangat sulit untuk membendung keinginan yang tiba-tiba datang atau keinginan untuk liburan yang impulsif. Nah, bolehkah kita menggunakan dana dari rekening darurat? Sebaiknya, tidak dari rekening dana darurat.

Kunci dari perencana keuangan yang baik, yaitu disiplin, menggunakan rekening sesuai dengan peruntukannya. Sangat tidak bijak menggunakan dana darurat untuk keperluan konsumtif dan hura-hura.

Untuk itu, tidak ada salahnya jika memang Anda mengetahui kelemahan Anda, termasuk orang yang konsumtif dan impulsif, sebaiknya Anda mempunyai rekening hura-hura ini. Ada dua aturan pasti untuk rekening ini. Pertama, silakan untuk menghabiskan dana hura-hura tersebut, silakan menikmati kebutuhan berlibur atau konsumtif Anda tanpa ada perasaan bersalah. Karena, Anda sudah menganggarkan sebelumnya. Dan yang kedua, jangan pernah untuk memenuhi kebutuhan hura-hura ini dari rekening yang lain.

"Jadi, begitu Anda menerima payroll dari penghasilan Anda, langsung secepatnya Anda transfer dan alokasikan untuk rekening dana darurat, rekening investasi, dan rekening hura-hura. Dengan begitu, Anda punya alasan yang jelas mengapa Anda memiliki rekening tersebut dan berapa besaran yang dibutuhkan untuk mengisi rekening-rekening itu," katanya. rep:nora azizah/desy susilawati ed: endah hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement