Kamis 07 Aug 2014 15:14 WIB
mudik kebersamaan

Tahun ini, Arus Mudik Lebih Panjang

Red:

JAKARTA — Gelombang arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini lebih panjang dibandingkan tahun lalu. Kemacetan pun terjadi lebih merata pada arus mudik dan arus balik.

Hal tersebut dikatakan pengamat transportasi dari Universitas Indonesia (UI), Alvinsah, saat dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (5/8). 

Tentu bukan tanpa sebab bila arus mudik dan balik tahun ini lebih panjang. Penyebabnya, menurut Alvinsah, perencanaan masyarakat sudah lebih matang. Dalam hal ini, para pemudik berusaha melihat situasi arus mudik dan balik pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian, mereka dapat menyusun strategi untuk menghindari puncak arus mudik dan balik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Raisan Al Farisi/republika

Suasana pendatang dari berbagai daerah yang memenuhi Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (6/8).

 

"Kalau tahun-tahun sebelumnya dalam grafik selalu ada puncak arus mudik dan balik, sekarang puncaknya mulai merata. Ini sangat dinamis," ujar Alvinsah.

Dengan kata lain, Alvinsah melanjutkan, masyarakat sudah memiliki manajemen tersendiri untuk menghindari puncak-puncak arus mudik dan balik. Hal tersebut, antara lain, bisa dilihat dari langkah yang diambil banyak pemudik dengan cara mengambil cuti kerja pada akhir masa arus balik.

"Orang sepertinya sudah menikmati dan sudah siap mental menghabiskan waktu perjalanan mudik lebih dari 24 jam. Mereka sudah mengamati dari tahun ke tahun sehingga mengantisipasi. Meski demikian, masih ada pula yang salah perhitungan, dikira sudah tidak macet ternyata masih macet," paparnya.

Selain itu, Alvinsah melanjutkan, panjangnya arus mudik dan balik Lebaran tahun ini juga disumbang oleh bertambahnya jumlah penduduk di Jabodetabek. ''Momen Lebaran pasti mereka pulang kampung. Sehingga, kalau pertumbuhan penduduk di Jabodetabek terus terjadi, suatu saat puncak kemacetan bisa terus merata,'' ujarnya.

Jadi, tegas Alvinsah, panjangnya masa arus mudik dan balik tahun ini merupakan refleksi dari bertambahnya jumlah manusia. ''Kalau dulu ada satu hari yang puncak sekali, tapi makin ke depan semakin merata puncaknya.''

Terkait fenomena ini, Alvinsah mendorong pemerintah membuat perencanaan ke depan karena kemacetan saat Lebaran akan terus terjadi. Dalam jangka panjang, menurut dia, pemerintah harus dapat menumbuhkan ‘Jakarta-Jakarta’ di luar Pulau Jawa.

''Kebijakan konsentrasi ekonomi harus dipecah supaya fenomena Lebaran fokusnya merata. Kalau terdistribusi, beban Jakarta akan berkurang.'' rep:c87  ed:wachidah handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement