Pengembangan teknologi pertanian memungkinkan dikembangkannya tanaman baru di suatu daerah. Hasil pertanian dari dunia Islam pun melanglang bumi sehingga dapat dinikmati oleh umat lain.
Romawi misalnya, sempat mengimpor beras dari dunia Islam yang ditanam para petani Muslim di Sicilia dan Spanyol. Sejarah mencatat, Andalusia jadi salah satu pusat pengembangan aneka tanaman pertanian baru termasuk tebu, padi, berbagai jenis jeruk, aprikot, kapas, pisang, dan lainnya yang kemudian juga diambil Dunia Baru. Semua produk pertanian ini kemudian diekspor ke Eropa bersama teknik budi dayanya.
Di bawah pengaruh dunia Islam juga, industri sutra berkembang, linen diekspor, tanaman flax dibudi daya, dan rumput esparto yang tumbuh liar dimanfaatkan dan dibuat aneka barang.
Kala itu, banyak jenis tanaman pertanian yang dibawa seseorang ke suatu tempat lalu tumbuh baik di sana.
Amir Cordoba, Abdul Rahman I berperan mengenalkan beberapa jenis tanaman baru termasuk kurma. Beberapa varietas delima dikenalkan ke Damaskus oleh Kepala Hakim Cordoba, Muawiyah bin Salih. Sedangkan, para tentara Dinasti Umayyah dari Timur Tengah ikut memperkenalkan buah tin yang kemudian dibudidayakan di Malaga, Spanyol.
Umat Islam juga mengenalkan tebu ke Ethiopia yang kemudian membuat pulau-pulau di Zanzibar, Afrika Timur, terkenal dengan produk gula berkualitas. Oleh Fuji Pratiwi, ed: Wachidah Handasah
Ikuti Whatsapp Channel Republika
