Senin 21 Nov 2016 16:00 WIB

mozaik- Kota Bersejarah

Red:

Hingga saat ini, Marrakesh dan Fes tetap jadi kota pen ting dalam penelusur an sejarah Islam. Keduanya jadi saksi kekuasaan yang berganti dan naik turun Islam di sana. Kota Marra kesh didirikan pada 1070 oleh Di nasti Almoravid dengan markas besar militer di High Atlas dekat Aghmat. Marrakesh kemudian jadi magnet bagi para ilmuwan Maghri bi dan beberapa ilmuwan Spanyol.

Pada 1153, Ibnu Rushdi men jadikan Marrakesh sebagai pusat pengamatan astronomi. Ibnu Tufail juga menetap di kota ini. Marra kesh juga merupakan kota di ma na Masjid Kutubiya berada. Masjid Kutubiya memiliki pe r pusta kaan dengan ratusan pustakawan. Perpus taka an Kutubiya menjadi tempat yang ramai dikun jungi mereka yang mencari manuskrip baru dan la ma. Di sana terdapat pula dallal yang membawa dan men jual karya-karya para ilmuwan dari berbagai kota.

Banyak ahli sejarah muncul dari Marrakesh, seperti Abu Bakral-Sanhadji dan Abdul Wahid al- Marakushi. Marrakesh juga memiliki atraksi sejarah yang menarik seperti Taman Agdal yang terbentang sepanjang dua mil di selatan Casbah yang dibangun pada era Dinasti Almohad. Taman-taman di sana dialiri air irigasi dari pegunungan. Salah satu pencapaian terbesar Dinasti Almohad adalah rumah sakit Marrakesh atau Bimaristan Amir al-Muminin al-Mansur Abu Yusuf.

Sementara, Fes adalah kota yang dihormati karena keunikan dan keindahannya. Kota ini terkenal dengan Masjid Universitas Qarawiyyin yang men jadi pusat intelektual.

Fes menjadi kota pertemuan berbagai etnis, baik Arab, Berber, Yahudi, dan Spanyol. Fes merupakan kota penting dalam budaya ilmu pengetahuan Islam. Pangeran Merinid sempat menjadikan Fes sebagai ibu kota pemerintahan dan menarik banyak pelajar dari berbagai negeri untuk belajar di Djami al- Qarawiyyin dan Masjid Baru Fes.

Al-Qarawiyyin dibangun pada 859 dan menjadi pu sat pendidikan tinggi Maroko. Al-Qarawiyyin mem beri pengaruh besar pada perkembangan ilmu di Mediterania dan Eropa. Ulama yang belajar dan meng ajar di sana antara lain Ibnu Khaldun, Ibnu al-Khatib, al- Bitruji, Ibnu Harazim, Ibnu Maymoun, dan Ibnu Wazzan.

Al-Qarawiyyin dibiayai keluarga kerajaan dan menerima murid dari mana saja. Para pelajar tinggal di bangunan asrama tiga lantai yang cukup untuk menampung 60 hingga 150 pelajar. Para pelajar tak dipungut biaya makan dan akomodasi. Di sana aneka ilmu seperti tata bahasa, ilmu logika, matematika, astronomi, sejarah, kimia, dan ilmu-ilmu lain diajarkan. Sebuah tulisan menyebut detail jumlah bangunan di Fes.

Ada 89.036 rumah, 19.041 gudang, 467 funduk (hotel) bagi para pebisnis, wisatawan, atau para tunawisma. Ada pula 9.082 toko, dua kawasan komersial, satu kawasan Andalusia dekat Sungai Masmuda, 3.064 workshop, 117 binatu, 116 toko pewarna, 12 gerai pandai logam, serta 136 oven roti.    Oleh Fuji Pratiwi, ed: Wachidah Handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement