JAKARTA — Tim seleksi calon komisioner KPU dan anggota Bawaslu 2017-2022 akan melanjutkan tes tahap selanjutnya. Tes tersebut diikuti 36 calon komisioner KPU dan 22 calon anggota Bawaslu yang lolos seleksi tahap dua.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz mengatakan, bila didasarkan pada latar belakang calon, 36 calon anggota KPU sebagian besar berlatar belakang penyelenggara pemilu, yaitu sebanyak 28 calon (78 persen).
Selebihnya berlatar belakang akademisi sebanyak lima calon (14 persen) dan pegiat pemilu sebanyak tiga calon (delapan persen). Sementara, calon anggota Bawaslu sebagian besar berlatar belakang penyelenggara pemilu, yaitu 12 calon (54 persen) dan akademisi, yaitu tujuh calon (32 persen).
"Selebihnya dari kalangan pegiat pemilu sebanyak dua calon (sembilan persen) dan PNS satu calon (lima persen)," kata Masykurudin, di Jakarta, Senin (16/1).
Menurut dia, penyelenggaraan pemilihan umum mendatang tidak mudah. KPU dan Bawaslu baru langsung dihadapkan pada pelaksanaan pilkada serentak ketiga yang diikuti oleh banyak provinsi besar serta persiapan pelaksanaan pemilu legislatif dan presiden yang direncanakan serentak.
Setelah menunjukkan kapasitas individu sebagai syarat utama penyelenggara pemilu yang berintegritas, calon anggota KPU Bawaslu perlu diperhatikan secara berkelompok untuk mewujudkan pengelolaan lembaga publik dengan baik.
"Maka, serangkaian tes ini diarahkan untuk menghasilkan penyelenggara pemilu yang solid, kombinatif, dan representatif," jelasnya. Eko Supriyadi, ed: Hafidz Muftisany
Ikuti Whatsapp Channel Republika
