Senin 16 Jan 2017 14:00 WIB

Presiden: Medsos Bisa Ancam Persatuan

Red:

JAKARTA –Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan ada materi media sosial (medsos) yang bisa mengancam persatuan bangsa dan negara. Bentuknya berupa hasutan, fitnah, berita bohong, dan ujaran kebencian.

"Kalau tidak waspada, bisa memecah belah bangsa," kata Presiden Jokowi dalam sambutan Perayaan HUT ke-18 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Jakarta, Ahad (15/1).

Ia menegaskan, ancaman itu harus terus diwaspadai. Presiden menyebutkan, perubahan dunia semakin cepat dari menit ke menit, jam ke jam, dan hari ke hari. Satu masalah belum rampung sudah ada masalah baru.

Ia menyebutkan, masalah perlambatan ekonomi global belum selesai, ekonomi dunia belum pulih tapi sudah ada tantangan baru yaitu kebijakan AS setelah nanti Presiden Donald Trump yang terpilih dilantik.

Sementara itu, di dalam negeri sendiri, lanjut Jokowi, tantangan masih banyak termasuk kemiskinan, kesenjangan ekonomi antarwilayah, antara yang kaya, miskin dan pengangguran. Meskipun gini rasio sudah turun sedikit, Presiden menjelaskan, Indonesia masih pada posisi 'kuning' menuju 'merah'.

Presiden menyebutkan, sebagai bangsa, Indonesia beruntung dan patut bersyukur karena mempunyai Pancasila.  "Dengan Pancasila kita bisa deteksi, bisa ukur budaya yang tidak sesuai dengan Pancasila seperti aksi-aksi radikalisme dan terorisme," katanya.

Wali Kota Palangka Raya, Riban Satia, meminta masyarakat semakin bijak memanfaatkan Medsos. Media itu tidak boleh dimanfaatkan untuk menebar kebencian dan menyampaikan informasi bermuatan provokasi.

Dia juga berharap masyarakat tidak ikut menyebarkan isu bermuatan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Isu itu dikhawatirkannya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Wali Kota juga meminta masyarakat setempat tidak mudah terprovokasi dengan beredarnya informasi yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Di tengah arus informasi yang begitu deras, warganet juga dituntut semakin cerdas menerima dan mengolah berita dan informasi. Masyarakat juga perlu memverifikasi setiap berita dan informasi dari media sosial. Langkah itu bertujuan untuk menyikapi banyak situs maupun akun di media sosial yang menampilkan berita bohong demi keuntungan pribadi.

Beberapa waktu lalu, sejumlah akun Facebook sempat diretas dan digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan. Modusnya meminjam uang dengan sistem transfer. "Jangan mudah percaya meskipun akun tersebut adalah milik orang yang kita kenal. Lebih baik bertemu langsung jika ada hal yang mendesak, jangan bicarakan lewat media sosial," katanya.

Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah mengatakan, perlu kedewasaan menggunakan medsos. Tujuannya untuk lebih santun dan dewasa dalam menyebarkan informasi.  Salah satu perhatian pemerintah daerah yaitu terkait pengguna medsos yang cenderung menebar kebencian, terutama jelang pilkada.      antara, ed: Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement