Senin 30 Jun 2014 13:00 WIB

Tarawih Pertama, Gubernur Imam di Pusdai

Red:

BANDUNG –– Hari pertama memasuki bulan suci Ramadhan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memulai safari Ramadhan di masjid Pusdai Jawa Barat, Sabtu malam (28/6). Pada kesempatan tersebut, Gubernur Heryawan yang akrab disapa Aher didaulat untuk menjadi Imam shalat Isya berjamaah dan mengisi ceramah singkat sebelum shalat tarawih.

Di hadapan ribuan jamaah Aher menyampaikan tausyiahnya. Ia mengatakan lapar itu tidak menghalangi orang untuk berprestasi. Menang melawan kedzaliman dan kemung karan. Beberapa contoh prestasi ge milang umat Islam antara lain menang dalam perang Badar. Pembebasan penjajahan Makkah dari kaum kafir Quraisy yang lebih dikenal futuh Makkah juga terjadi pada bulan Ramadhan.

Kemerdekaan RI 17 Agus tus 45, bertepatan dengan bulan Ramadhan. Para proklamator dan pejuang ke merdekaan berprestasi pada bulan Ramadhan. "Mari kita sambut ke bangkitan, agama ini datang untuk kesejahteraan, bukan untuk kemiskinan dan kesengsaraan,'' katanya.

Aher mengatakan semoga doa seluruh jamaah dikabulkan. Selain itu, semua harus bersyukur karena masuk bulan Ramadhan dalam ke adaan se hat. Dikatakan Aher, Rama dhan ha rus disambut dengan ber gem bira dan bersuka cita dengan beribadah serta beramal shaleh. Pada bulan ini terdapat keutamaan yaitu dibuka pintupintu surga ditutup pintu-pintu ne raka dan setan dirantai. "Kalau pada hari lain setan yang menggoda kita tapi bulan Ramadhan setan tidak bisa menggoda kita. Tapi yang bisa menggoda kita adalah nafsu kita. Maka hadirkan keinginan berinfak, keinginan menyatakan cita-cita kemenangan", katanya.

Turut dalam shalat tarawih pertama tersebut, Pangdam III Siliwangi, Sekda Provinsi Jawa Barat dan para pejabat teras provinsi Jawa Ba rat lainnya.

Sementara menurut Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, bulan suci Ramadhan kali ini bertepatan dengan momentum Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 mendatang. Ia ingin agar masyarakat menjadikan Pilpres sebagai sarana ibadah. Dua momentum yang bersamaan ini, merupakan berkah dan bu kan peristiwa kebetulan semata. "Peristiwa ini bukan kebetulan saja terjadi, tapi merupakan takdir dan sudah dirancang oleh Allah SWT,'' kata Deddy.

Dikatakan Deddy, persaingan dan perjuangan dalam Pilpres merupakan sarana ibadah yang harus dilakukan secara riang gembira. Untuk itu, fitnah dan saling hasut dalam kampanye merupakan tindakan tidak baik dan harus dihindari oleh kedua pasang Capres-Cawapres.

Deddy pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak golput dan berdoa dalam menentukan pilihan 9 Juli mendatang. Karena doa merupakan senjata dalam memilih pe mimpin yang terbaik. Sehingga Pil pres di bulan Ramadhan akan menghasilkan pemimpin yang bermartabat dan berkah untuk Indonesia.

Momentum Pilpres pada bulan Ra madhan, menurut Wagub Deddy sa ngat berkaitan erat dengan sejarah ne geri ini. Peristiwa kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 terjadi pada saat bulan Ramadhan. Deddy pun ingin Ra ma dhan kali ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mencapai Pil pres yang penuh berkah. Sehingga dapat mengangkat derajat negeri ini demi kesejahteraan rakyat. rep:arie lukihardianti/c69, ed: rachmat santosa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement