Selasa 23 Sep 2014 17:00 WIB
Safa Marwa

KPHI Minta Pengawasan Transportasi Jamaah

Red:

MAKKAH -- Jauhnya jarak antara penginapan jamaah Indonesia dengan Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, membuat jamaah memerlukan transportasi yang memadai. Karena itu, Ketua Komisi Pengawasan Haji Indonesia (KPHI) Slamet Effendy Yusuf meminta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memperhatikan pelayanan transportasi serta bimbingan ibadah jamaah.

"Mengenai penginapan jamaah haji yang jauh dari Masjidil Haram tidak diperdebatkan lagi, sehingga pelayanan yang lain perlu diperhatikan," kata Slamet, di Makkah, Ahad (21/9).

Dia bersama delapan komisioner KPHI ada di Arab Saudi untuk mengawasi pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Masalah yang muncul saat ini adalah soal jarak Masjidil Haram dan pemondokan yang jauh. Dari pengamatannya, bus shalawat yang disediakan memang bagus. "Tapi, jangan sampai berdesak-desakan," kata dia yang selalu naik bus ini sejak tiba pada 19 September.

Selain soal bus, KPHI juga meminta agar PPIH memperhatikan sopir-sopir bus yang menjalankan kendaraannya dengan ugal-ugalan. Sikap sopir itu, kata dia, jelas membahayakan para penumpang.

Saat ini, Kemenag telah menyiapkan 150 bus untuk mengantar jamaah haji pulang pergi dari penginapan ke Masjidil Haram. Hal ini karena jarak antara penginapan dengan Masjidil Haram semakin jauh akibat Pemerintah Arab Saudi sedang melakukan perluasan Masjidil Haram sehingga banyak penginapan di sekitarnya yang dibongkar. Ada 155.200 jamaah reguler yang akan dilayani bus tersebut.

Terkait dengan bimbingan ibadah untuk jamaah, dia mengatakan bahwa pelayanan di bidang ini penting agar jamaah dapat menjalankan ibadahnya dengan sempurna.Selain itu, lanjutnya, jamaah juga perlu diingatkan untuk memperhatikan ibadah yang wajib baru yang sunah.  antara ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement