Selasa 09 Sep 2014 15:00 WIB

Pemprov Jateng Ganti Living Cost Jamaah yang Hilang

Red:

MADINAH - Pemprov Jawa Tengah (Jateng) menunjukkan komitmennya memberikan pelayanan dan ketenangan bagi jamaah calon haji (calhaj) untuk beribadah selama di Tanah Suci. Salah satunya ditandai dengan penggantian living cost Zainal Sholikhin, jamaah calhaj Kloter I Embarkasi Solo yang menjadi korban penipuan di sekitar Masjid Nabawi, Madinah.

Zainal kehilangan seluruh uang sakunya yang habis digondol penipu. Bahkan, uang 1.500 riyal yang didapat dari pengembalian BPIH itu belum sempat dibukanya. Serah terima uang pengganti yang dilakukan di Kantor Urusan Haji Indonesia Daker Madinah pada Ahad (7/9) malam pun berlangsung haru.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Agung Supriyanto

Jamaah calon haji kloter delapan asal jakarta Selatan menghitung biaya hidup (living cost) saat pendataan dokumen jamaah haji di asrama haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Ahad (15/9).

Menurut Muhammad Maksum, ketua Tim Pembantu Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Haji (TP4H), mengatakan, penggantian ini merupakan salah satu kebijakan dari pemprov terkait musibah kehilangan yang menimpa warga dari Jawa Tengah yang kehilangan living cost. ''Diharapkan walaupun biaya hidupnya hilang, kita bantu. Kita santuni sebagai pelipur untuk jamaah agar tetap bersemangat dan tetap konsentrasi beribadah,'' kata Maksum.

Selain Zainal, ada dua jamaah lain yang juga disantuni. Terkait dengan kehilangan ini, agar jamaah aman dari aksi kriminal, maksum mengimbau agar jamaah tidak membawa banyak uang saat menjalani shalat Arbain di Masjid.

Ia menganjurkan agar setiap jamaah keluar dari hotel menuju masjid atau ke manapun, jangan membawa uang dalam jumlah banyak. ''Secukupnya saja dan, mohon maaf, jangan cepat percaya kepada siapa pun. Maksudnya, yang belum kenal, tetap hati-hati dan waspada,'' ujarnya.

Sementara itu, jamaah calhaj asal Kabupaten Purwakarta diimbau untuk selalu menjaga keutuhan rombongan ketika sudah sampai di Tanah Suci. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purwakarta Zaenal Muttaqien mengatakan hal itu untuk mengantisipasi kejadian jamaah tersesat di jalan.

Zaenal mengatakan, lokasi pemondokan jamaah haji Purwakarta bertempat di wilayah Aziziah, Makkah. Lokasi itu cukup jauh dari Masjidil Haram sehingga harus ditempuh dengan menggunakan kendaraan. Zaenal pun mengingatkan kepada jamaah agar jangan sampai ada yang terpisah dari rombongan. ''Jika naik kendaraan, rombongan harus utuh, jangan ada yang tertinggal,'' kata Zaenal

Jamaah calhaj  Kabupaten Purwakarta berjumlah 598 jamaah. Angka tersebut berkurang dua orang karena seorang sakit dan seorang lagi menunda hingga tahun depan karena hamil.

rep:mch/c71 ed: andi nur aminah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement