Ahad 01 Mar 2015 16:43 WIB

Jejak Islam di Gunungpring

Red: operator

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar satu kilometer dari Kota Muntilan terdapat salah satu bukti jejak peninggalan perkembangan Islam di kota ini. Makam Gunungpring menjadi sebutan yang sudah terkenal bagi kalangan peziarah di Jawa. Di sebuah bukit dengan ketinggian kurang lebih 400 mdpl ini sebagai makam dari Pangeran Singasari atau dikenal dengan Kiai Raden Santri.

Sesuai dengan namanya Gunungpring, kata pringberarti bambu. Tepat jika disebut begitu karena di tempat itu banyak ditumbuhi bambu sampai sekarang. Lokasi makam sangat mudah ditemui dengan ketinggian yang mencolok.

Menurut sejarah, Pangeran Singasari atau Kiai Raden Santri adalah salah satu putra Ki Ageng Pemanahan, pendiri kerajaan Mataram Islam. Yang menjadikan berbeda yakni Kiai Raden Santri lebih memilih menyebarkan Islam hingga pelosok daerah di Jawa Tengah. Sedangkan saudaranya, Panembahan Senopati, yang meneruskan tahta kerajaan.

Menurut pengurus Yayasan Puralaya Kiai Raden Santri, Murtadho, awalnya Kiai Raden Santri belajar mengaji atau nyantri. "Kemudian berpindah-pindah di Jawa Tengah untuk menyebarkan ajaran Islam,"

lanjut dia. Akhirnya sang pangeran menetap di Gunungpring yang kemudian menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di kawasan Muntilan.

Menuju makam Kiai Raden Santri serupa jika kita mengunjungi makam raja- raja di Imogiri. Harus mendaki deretan tangga untuk menuju makam utama. Sepanjang setengah kilometer di kanan dan kiri terdapat kios-kios pedagang. Barang yang dijajakan mulai dari pakaian, perlengkapan ibadah, oleh-oleh, alat-alat pertanian, dan tempat makan.

Di ujung deretan tangga terdapat sebuah bangunan utama seperti kompleks mushala. Makam utama terletak di belakang mushala dengan tulisan Makam Auliya Pangeran Singosari (Kiai Raden Santri) di papan berwarna kuning emas. Dalam cungkup itu pun terdapat makam keturunan Kiai Raden Santri.

"Pada Safar jumlah peziarah akan meningkat drastis, bahkan hingga ribuan," kata Murtadho. Hal ini menjadikan usaha penginapan murah banyak terdapat di sekitar makam Gunungpring ini. Tidak jarang peziarah yang datang menggunakan alat transportasi besar bus dari daerah. Tapi tidak usah takut, karena lokasi parkiran yang disediakan juga cukup lega. Selain itu, saat Sadranan dan Haul Kiai Raden Santri juga menjadi agenda rutin bagi peziarah.

Acara sendiri diisi dengan doa bersama dan sedekah. Karena memiliki hubungan dekat dengan Kraton Yogyakarta, maka makam tersebut masuk dalam Wewengkon Kagungan Dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Fakta lain di Desa Gunungpring ini merupakan daerah pendidikan. Hal ini karena banyak terdapat sekolah-sekolah dengan basis keagamaan. Selain itu, di desa Gunungpring juga memiliki pesantren yang terkenal dengan nama Pondok Pesantren Darussalam Watucongol. Pondok pesantren Watucongol, adalah pesantren salaf yang sudah sangat tua. rep:wihdan Hidayat ed: Nina Chairani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement