Ahad 01 Mar 2015 16:34 WIB

Serba-Serbi Muntilan

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, Muntilan selalu disebut-sebut bila Gunung Merapi meletus. Kawasan ini dilewati sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Sungai Pabelan, Lamat, dan Blongkeng adalah sungai-sungai yang menjadi jalur banjir lahar hujan Gunung Merapi.

Nama Muntilan telah disebut-sebut pada peralihan kekuasaan Kesultanan Yogyakarta atas Karesidenan Kedu kepada pemerintah kolonial Inggris pada 1812. Laporan Belanda menyebutkan di Kecamatan Muntilan mereka membangun salah satu proyek benteng dari Jenderal Van de Kock pada era Perang Diponegoro.

Setelah Perang Diponegoro usai dan tanam paksa diberlakukan di Jawa, Muntilan tumbuh menjadi kecamatan, diperintah oleh seorang wedana yang berkedudukan di Probolinggo yang terletak di sebelah timur Muntilan ke arah Yogyakarta. Pada 1900, Muntilan berstatus kawedanan.

Pembukaan rel kereta api oleh Nederlands- Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) pada 1892 yang menghubungkan Yogyakarta dan Magelang. Kecamatan Muntilan dilewati jalur ini dan sebagai teknisinya adalah Ir The Tjien Ing. The kemudian diangkat menjadi kepala kampung Cina (Chineezen Wijk) pada 1903 dan pada 1912 dilantik di Klenteng Muntilan sebagai letnan Cina (het leiutenant voor Chineezen) oleh kontrolir Mun tilan. Rumah The Tjien Ing yang sekarang berada di Jalan dr Sutomo merupakan tempat tinggal sementara pastur Van Lith ketika tiba di Muntilan pada 1893

Pada Perang Dunia II, kompleks sekolah Katolik Muntilan menjadi kamp tahanan perang oleh tentara Jepang untuk keluarga Belanda. rep: Wihdan Hidayat ed: Nina Chairani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement