Rabu 18 Jun 2014 15:00 WIB

Pakistan Minta Bantuan Afghanistan

Red:

ISLAMABAD -- Pemimpin Pakistan dan Afghanistan membahas operasi militer di Waziristan Utara, Senin (16/6) malam. Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif meminta Presiden Afghanistan Hamid Karzai membantu operasi tersebut dengan menutup perbatasan dan mencegah para pemberontak kabur.  

"Perdana Menteri Nawaz Sharif telah menghubungi Hamid Karzai, kemarin malam, untuk meminta bantuan agar Afghanistan menutup perbatasan untuk mencegah militan kabur dalam operasi ini," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tasnim Aslam kepada AFP, Selasa (17/6).

Waziristan Utara merupakan wilayah Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan. Wilayah  perbukitan ini diduga merupakan basis militan Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP) dan Gerakan Islam Uzbekistan (IMU). Kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas serangan di Bandara Jinnah Karachi yang menewaskan 39 orang, pekan lalu.  

Pakistan secara resmi telah mengumumkan operasi militer skala penuh ke daerah tersebut pada Ahad (15/6). Operasi dilakukan sebagai balasan atas penyerangan Bandara Karachi. Pakistan mengerahkan pasukan, artileri, dan melancarkan serangan melalui udara. Setidaknya, 80 ribu personel pasukan telah ditempatkan di wilayah tersebut.

Pada Selasa (17/6) dini hari serangan udara kembali dilakukan di basis Taliban di Kota Mir Ali.  Sumber keamanan mengatakan, setidaknya 13 terduga militan tewas. Sehingga, secara total korban tewas di tangan pemberontak mencapai 190 orang.

Secara terpisah, Sharif mengatakan kepada parlemen Pakistan, serangan udara dangat dibutuhkan untuk menghentikan gerakan pemberontak yang semakin merajalela. Ia mengatakan, tidak ada pilihan lain kecuali meluncurkan serangan udara langsung di basis para pemberontak.

"Kami tidak akan lagi mengizinkan Pakistan untuk menjadi tempat perlindungan bagi terorisme," ujar Sharif.

Sikap Sharif diambil menyusul tekanan terhadap Pemerintah Pakistan yang dinilai tak mampu menghadapi pemerontak. Amerika Serikat sepertinya menjadi salah satu pihak yang terus menekan Pemerintah Pakistan menggelar operasi militer secara besar-besaran.

Pekan lalu, AS dilaporkan melancarkan serangan pesawat tanpa awak (drone) pertama dalam enam bulan terakhir.

Sharif sebelumnya cenderung memilih jalur perundingan damai untuk mengakhiri konflik dengan TTP. Sayangnya, setelah mengadakan pembicaraan damai dengan TTP pada awal tahun ini, tak ada kesepakatan yang diperoleh.  

Juru Bicara Taliban Shahidullah Shahid mengatakan, saat ini mereka tengah dalam keadaan perang. Taliban mengancam perusahaan-perusahaan asing di Pakistan untuk segera memutus hubungan dengan pemerintah.

Warga mengungsi

Juru Bicara Pemerintah Provinsi Khost Afghanistan di perbatasan Mobarez Mohammed Zadran mengatakan,  ribuan orang telah mengungsi masuk ke wilayah Distrik Gorbaz di Afghanistan.  Mereka telah diberikan bantuan berupa makanan dan sejumlah kebutuhan lainnya. Beberapa lainnya memilih mengungsi ke kota tua Bannu yang berjarak sekitar 10 kilometer timur Waziristan Utara.

Laver Khan (50 tahun), seorang penjual buah di Desa Datta Khel yang telah mengungsi di Bannu, mengatakan, dia menyewa sebuah rumah untuk 25 anggota keluarganya. "Setidaknya, mereka (otoritas) memberikan kami waktu cukup untuk mengosongkan area," ujar Khan kepada AFP.

Haji Saleem Khan (60 tahun) yang tiba dari Mir Ali, pekan lalu, menyayangkan serangan udara yang salah sasaran. "Mereka membunuh wanita dan anak-anak melalu serangan udara. Saya sendiri mengambil jasad-jasad itu dari balik reruntuhan,"  rep:c66/reuters ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement