Selasa 17 Jan 2017 14:00 WIB

Mempersiapkan Diri Menyongsong Era 5G

Red:

Pergeseran teknologi 3G ke 4G di Indonesia berjalan mulus. Sejak diresmikan secara nasional pada Desember 2015, dalam waktu lima bulan saja, jumlah pelanggan 4G di Indonesia sudah menyentuh angka 20 juta.

Teknologi yang tak pernah berhenti, kini sudah mulai mempersiapkan dunia untuk masuk ke tahap selanjutnya, yaitu konektivitas 5G. Memasuki 2017, operator Smartfren kini semakin membenahi diri menuju era 5G.

Salah satunya dengan melakukan uji coba teknologi massive MIMO (multiple input and multiple output) base stations and multi-antenna space division multiple access (SDMA) di Tangerang Selatan, Senin (16/1). Teknologi tersebut mampu menghasilkan jaringan dan koneksi lebih stabil untuk para pengguna Smartfren.

MIMO base stations dan SDMA juga menjadi salah satu teknologi dalam mendukung evolusi 4G menuju 5G. Kedua teknologi ini mampu mengoptimalkan jaringan 4G LTE yang sudah ada.

Sebab, ketika memasuki era 5G, semua jaringan akan masuk pada babak stabilitas tinggi. Tuntutan stabilitas jaringan pun tak bisa ditawar lagi dan harus terpenuhi dalam era 5G.

MIMO base stations dan SDMA merupakan alat yang dipasang berdampingan dengan Base Transceiver Station (BTS). "Kami akan pasang pada wilayah dengan lalu lintas penggunaan internet padat dan tinggi," kata Vice President Tech Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo.

Lokasi padat biasanya berada di tempat publik, seperti mal atau pusat keramaian. Smarfren juga sudah menyiapkan teknologi pada semua BTS dengan lokasi trafik tinggi.

Proyek pemasangan rencananya akan selesai pada kuartal ketiga (Q3) 2017. Untuk menerapkan teknologi massive MIMO, teknologi tidak perlu diganti, tapi hanya ditambahkan alat penyokong dua teknologi tersebut.

Smartfren pun menggandeng ZTE dalam proses pemasangan dan pengoperasiannya. Dua teknologi tersebut ibarat membuat jalur koneksi internet bagi para pengguna lebih adil.

Misalnya, dulu BTS hanya memiliki dua lajur. Dengan menambahkan teknologi MIMO base stations dan SDMA lajur kemudian dipecah menjadi 64 garis.       rep: Nora Azizah, ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement