Selasa 10 Jan 2017 15:00 WIB

Asing Boleh Kelola Pulau

Red:

JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah mengizinkan pihak asing untuk mengelola pulau-pulau terpencil dan belum  terjamah untuk dijadikan sebagai tempat investasi. Menurut Luhut, cara ini dapat meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat di sekitar pulau tersebut.

Luhut mengatakan, saat ini masih ada sekitar 4.000 pulau di Indonesia yang belum dijamah dan dikelola pemerintah. Karena itu, pemerintah membuka kesempatan kepada investor asing untuk mengelola pulau-pulau yang ada di Indonesia.

Diungkapkan Luhut, sudah ada banyak investor asing yang berminat mengembangkan pulau di Indonesia. "Singapura minta. Jepang juga minta di Morotai," kata Luhut di kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Senin (9/1).

Dia menambahkan, pemerintah tetap memproteksi pulau tersebut meskipun mengizinkan pihak asing untuk mengelolanya. "Tapi, kita tidak akan pernah jual pulau itu. Kalau mau kasih nama, ya suka-suka, tapi itu punya kita. Mendagri sudah mencatat dan sudah menetapkan garis batas," ujar Luhut.

Dikatakan Luhut, dengan adanya investasi asing untuk mengembangkan pulau di Indonesia, sektor pariwisata Indonesia bisa maju. Apalagi, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling berpeluang dan cepat meningkatkan perekonomian suatu negara.

Meski begitu, tegas Luhut, pemerintah akan menetapkan aturan-aturan bagi investor asing yang akan mengelola suatu pulau.

"Kita gak mau juga kalau mereka mengendalikan negara kita. Kita akan perkuat pengawasan dan ada rule yang tidak bisa dilanggar oleh para warga negara asing," ujar Luhut.

Luhut mengatakan, kunjungan wisatawan asing pada 2016 sudah lebih dari 12 juta kunjungan. Pemerintah optimistis jumlah kunjungan wisatawan asing bisa mencapai 20 juta  wisatawan pada 2019.

Realisasi investasi

Realisasi investasi sepanjang 2016, baik dari penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN), diproyeksikan bisa tembus 1,25 juta tenaga kerja. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyebutkan, realisasi tersebut berdasarkan penciptaan lapangan kerja yang dicatatkan dalam periode Januari-September 2016, yang telah menyerap 958 ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) langsung.

Lapangan kerja baru tersebut, lanjutnya, diciptakan oleh 21.843 proyek dengan total realisasi investasi sebesar Rp 453,4 triliun atau 76,2 persen dari target realisasi investasi sepanjang 2016.

Thomas menambahkan, realisasi investasi hingga Desember 2016 diharapkan bisa mencapai target Rp 594,8 triliun, di mana bakal menyerap 1,25 juta TKI langsung selama 2016. "Ini sejalan dengan target pemerintah untuk menciptakan dua juta lapangan kerja per tahunnya. Dari investasi proyeksi kontribusinya mencapai 1,25 juta tenaga kerja, belum lagi kontribusi dari BUMN maupun sektor-sektor yang tidak tercatat di BKPM, seperti finansial dan minyak dan gas," ujarnya.

Menurut Thomas, detail mengenai capaian realisasi investasi 2016, termasuk penyerapan tenaga kerjanya, sedang difinalisasi oleh Kedeputian Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM. "Informasi resminya akan segera kami sampaikan pada minggu ketiga bulan ini," katanya menjelaskan.

Berdasarkan data hingga kuartal III 2016, investasi pada sektor sekunder menyumbang 60 persen lapangan kerja baru yang telah menyerap 572 ribu TKI langsung, diikuti oleh sektor primer sebanyak 24 persen dan sektor tersier 16 persen. Sektor investasi periode Januari-September 2016, lapangan kerja baru banyak tercipta pada sektor tanaman pangan dan perkebunan, industri tekstil, serta industri makanan dengan porsi masing-masing 17 persen, 13 persen, dan 12 persen. 

Berdasarkan data BKPM, sepanjang tiga kuartal pertama 2016 lalu, jumlah lapangan kerja baru terbesar terdapat di Jawa Barat, yaitu sejumlah 220 ribu atau mencakup 23 persen dari keseluruhan lapangan kerja nasional, disusul oleh Jawa Timur sebesar 12 persen, dan Banten 12 persen.

Sementara terkait dengan sektor, industri padat karya, seperti tekstil dan sepatu, mampu menyerap TKI langsung sebanyak 153.400 orang dalam rentang Januari dan September 2016, atau 16 persen dari lapangan kerja baru yang tercipta. Thomas menilai, industri ini delapan kali lebih efektif menyerap tenaga kerja dibandingkan rata-rata sektor investasi lainnya, yaitu 17.900 TKI langsung per Rp 1 triliun realisasi investasi.

"Sebagai contoh, sebuah perusahaan tekstil PMA asal Singapura yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah, sepanjang tahun lalu merealisasikan investasi sebesar 29,2 juta dolar AS dan menyerap 18.366 TKI langsung," kata Thomas.

Data TKI langsung diperoleh melalui laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) perusahaan per kuartal dan belum mencakup lapangan kerja tidak langsung yang dihasilkan untuk mendukung kegiatan investasi. Lapangan kerja tidak langsung itu, seperti jasa akomodasi, jasa transportasi, katering, laundry, ataupun kegiatan usaha lainnya di sekitar proyek investasi.        rep: Intan Pratiwi, Sapto Andika Candra, ed: Satria Kartika Yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement