Senin 01 Dec 2014 16:00 WIB

Saya akan Tegakkan Transparansi

Red:

Pemerintah telah mengumumkan penunjukan Dwi Soetjipto sebagai direktur utama PT Pertamina pada Jumat (28/11). Mantan bos PT Semen Indonesia itu pun mengaku langsung melakukan kajian internal dan bertekad menjadikan Pertamina berkontribusi dalam upaya kemandirian ekonomi Indonesia. Berikut wawancara wartawan Republika, Aldian Wahyu Ramadhan, dan wartawan lainnya dengan Dwi pada sela-sela acara Ecorun Pertamina di Jakarta, Ahad (30/11).

Apa saja prioritas Anda selama memimpin Pertamina?

Saya baru melakukan kajian dalam dua hari ini. Dua hari pun belum penuh. Ke depan, saya ingin lebih mengacu pada arahan Presiden Joko Widodo. Bagaimana menjadikan Pertamina berkontribusi dalam upaya kemandirian ekonomi bangsa ini.

Saya juga harus memikirkan nilai tambah yang dibangun Pertamina di dalam negeri. Prioritas lainnya, efisiensi produktivitas, efisiensi dalam bisnis, produktivitas itu dalam kilang pengeboran. Itu harapannya, kita bisa meningkatkan kinerja Pertamina.

Bagaimana meningkatkan Pertamina bersaing dalam kancah global ini? Kunci utamanya, efisiensi dan produktivitas. Saya juga akan menegakkan transparansi dalam proses bisnis di Pertamina. Selain itu, kita junjung tinggi aspek tadi efisiensi dan produktivitas.

Apa rencana Anda dalam menghancurkan mafia migas yang diduga juga ikut terlibat dalam bisnis-bisnis Pertamina?

Saya sejujurnya tak begitu paham definisi mafia. Saya pikir kalau kita bisa lakukan secara transparan, semua bisa dibawa ke rel korporasi yang efisien dan produktif.

Apakah Anda akan membubarkan Petral?

Menteri BUMN Rini Soemarno telah menyampaikan tugas untuk mengkaji Petral pada Jumat (28/11). Yang akan dikaji, antara lain, bagaimana posisi Petral menjalankan fungsinya. Apakah akan memperbaiki Petral atau melakukan perubahan secara total, hal itu perlu dikaji sebelum kami memberikan saran.

Bagaimana dengan penilaian terhadap Pertamina yang tidak transparan?

Caranya adalah bagaimana kita mengomunikasikan, cara proses bisnis seperti apa, kita posisinya di mana, pesaing bisnis kita siapa. Nah, itu kita akan buka, itu akan menjadi musuh bersama di jajaran Pertamina kita. Kita akan bekerja sekeras-kerasnya untuk mengejar ketertinggalan.

Bagaimana dengan permintaan Tim Reformasi Tata Kelola Migas mengenai transparansi harga BBM?

Manajemen Pertamina akan bekerja sama dengan Tim Reformasi untuk menciptakan tata kelola Pertamina yang lebih transparan seperti yang diharapkan kita, Presiden Jokowi juga menekankan itu.

Jadi, akan buka-bukaan soal harga minyak?

Akan buka-bukaan, kita buka semuanya.

Kapan akan bertemu dengan Tim Reformasi Tata Kelola Migas?

Kami sebagai manajemen Pertamina akan butuh saran dan pendapat. Kita akan bekerja sama dengan tim tersebut agar lebih transparan. Insya Allah minggu depan.

Bagaimana soal pembangunan kilang minyak yang baru?

Itu juga menjadi prioritas karena kita bisa membangun kilang di Indonesia untuk bahan baku yang diproduksi di Indonesia maka kita harapkan nilai tambah tercipta di Indonesia. Dengan demikian, hasilnya dapat dirasakan oleh rakyat Indonesia.

Revitalisasi kilang yang ada dan membangun yang baru. Termasuk, oil tank. Jadi, kita tak terlalu dipepet posisi krisis. Kalau bisa Pertamina berinvestasi sendiri, ya dilakukan. Kalau tidak, kita harus menggandeng mitra strategis.

 

Apakah pembangunan kilang akan jadi prioritas utama?

Jadi prioritas.

Blok Mahakam akan dikelola oleh Pertamina?

Kemarin, pada Sabtu (29/11) malam, kami bertemu dengan direksi yang lama. Isu-isu yang  disampaikan salah satunya adalah Blok Mahakam. Telah dilakukan studi sampai ke posisi mengambil alih blok tersebut. Kita akan kaji kembali agar lebih matang dan perencanaan menjadi lebih baik.

Dari direksi yang lama, sudah ada kajian kami akan mengkaji ulang apa pun nanti langkahnya apakah akan mengambil sepenuhnya atau bekerja sama, itu semua kita harapkan demi kepentingan terbaik bagi Pertamina.

Dalam melakukan kajian terhadap Blok Mahakam, membutuhkan waktu berapa lama?

Saya harapkan secepatnya. Nanti saya lihat. Saya pelajari dalam satu-dua hari ini.

Reformasi seperti apa yang dibawa oleh Anda ke dalam tubuh Pertamina?

Pertama, tentu saja saya harus mempelajari sesuatu yang sudah bagus selama ini. Dirut Pertamina sebelumnya, Karen Agustiawan, sudah sukses mengubah Pertamina hingga seperti ini. Hal yang dinilai bagus tentu akan dilanjutkan. Selain itu, apabila ada kekurangan, tentu akan dibenahi, khususnya meningkatkan kinerja kita sehingga bisa bersaing dengan perusahaan sejenis kelas dunia.

Bagaimana dengan pernyataan Menteri BUMN Rini Soemarno bisa masuk ke peringkat 50 besar Fortune 500? Sebelumnya, Pertamina sudah pernah mencicipi peringkat 122 pada 2013 dan peringkat 123 pada 2014.

Why not? Tinggal bagaimana melangkah ke sana.

Apakah masuk ke dalam peringkat 50 besar akan jadi target lainnya?

Utamanya adalah bagaimana agar Pertamina mengambil peran kunci untuk melaksanakan visi sumber daya alam bisa dikelola untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Bagaimana dengan perampingan direksi yang terjadi di Pertamina?

Pemerintah ingin meningkatkan efisiensi ke depan. Peningkatan efisiensi itu, sekarang pemerintah masih menempatkan empat jajaran direksi. Pemerintah memberikan kesempatan bagi yang empat ini untuk melakukan kajian.

Setelah itu, pada pekan depan ini, akan mengusulkan berapa kebutuhan direksi. Dalam review kami berempat memang membutuhkan tambahan direksi. Namun, tidak akan sebanyak dulu. Kemungkinannya, akan diusulkan untuk menambah tiga orang lagi.

Bagaimana tanggapan keluarga ketika Anda terpilih menjadi dirut Pertamina?

Saya mendapat tugas mengelola dari yang sedang menjadi korporasi yang lebih besar. Tentu saja harus memberikan waktu saya ke Pertamina lebih banyak lagi. Kerja lebih keras lagi, tentu konsekuensinya waktu untuk keluarga akan lebih berkurang.

Intinya, kalau saling memahami dan terus berkomunikasi, sesedikit apa pun intensitas pertemuan, tetap harus berkualitas. Dipesankan oleh keluarga yang intinya, hati-hati, kalau bisa jaga amanah sebaik-baiknya. n ed: andri saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement