Sabtu 11 Oct 2014 14:25 WIB

Kepak Meragukan Garuda Jaya

Red: operator

YANGON -Sekitar seratus suporter Indonesia yang hadir di Stadion Thuwunna, Yangon, Jumat (10/10) sore, ternyata tak cukup ampuh melecut semangat para pemain tim nasional (timnas) U-19. Evan Dimas dan kawan-kawan malah tampil meragukan dan menuai kekalahan 13 dari Uzbekistan pada laga perdana Grup B Piala Asia U-19.

Skuat Garuda Jaya tidak tampil seimpresif seperti saat menjalani laga kualifikasi. Para pemain yang tampak demam panggung, begitu banyak membuat kesalahan, baik itu saat bertahan maupun menyerang.

Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri menyebut kekalahan ini akibat para pemain telat panas menjalani pertandingan. Menurutnya, permasalahan ini kerap terjadi setiap kali timnya menjalani laga perdana dalam sebuah turnamen. "Kalau dari awal anakanak bisa bermain konsisten, kejadiannya akan lain," kata Indra dalam sesi konferensi pers seusai pertandingan.

Para pemain Indonesia memang gagal menunjukkan performa terbaiknya pada babak pertama. Uzbekistan membobol gawang Indonesia sebanyak dua kali melalui Dostonbek Khamdanov pada menit ke-23 dan Zabikhilo Unriboev menit ke36. Gol pertama terjadi akibat kelengahan barisan pertahanan dalam mengantisipasi umpan silang mendatar. Sementara gol kedua terjadi akibat pe langgaran bek Fatchu Roch man sehingga berbuah penalti.

Di babak kedua, Indonesia mampu tampil lebih baik. Gelandang Paolo Sitanggang sempat memberikan angin segar bagi Indonesia. Pemain asal Medan tersebut sukses mendongkrak mental rekanrekannya lewat gol spektakuler pada menit ke-57 untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2.

Paolo dengan cermat melihat posisi kiper Khamraev yang berdiri cukup jauh dari garis gawang. Tendangan jarak jauh dari lini tengah yang dilepaskannya meluncur deras ke gawang Uzbekistan. Nahas, Uzbekistan berhasil menjauh melalui gol Otabek Shukurov pada menit ke-86.

"Selama ham pir 25 menit pertama, ka mi kehilangan identitas permainan. Setelah menemukan bentuk permainan, kami dikejutkan lagi oleh gol Uzbekistan. Itu yang membuat mental pemain naik turun," Indra me nuturkan.

Indra pun mengaku membuat kekeliruan dalam menentukan komposisi starting eleven. Kekeliruan itu lantaran Indra lebih mempercayakan gelandang Zulfiandi ketimbang Paolo Sitanggang.

Zulfian di yang baru sembuh dari cedera, diturunkan sebagai starter untuk berkolaborasi bersama Evan Dimas dan Har gianto di lini tengah. Akan tetapi, Zulfiandi bermain tidak sesuai harapan dan di tarik keluar pada menit ke-55 digantikan Paolo.

Awalnya, jelas indra, dia memutuskan menurunkan Zulfiandi karena lebih sering bermain bersama Evan dan Hargianto. "Tapi Zulfiandi tidak bisa bermain seperti yang diharapkan. Ketika Paolo masuk ada perubahan po sitif.

Untuk selanjutnya, mungkin Paolo akan kami maksimalkan apalagi Hargianto mengalami cedera da lam laga ini," Indra menegaskan. Pelatih Uzbekistan U-19 Ravshan Khaydarov sangat bersyukur bisa mengalahkan Indonesia.

Kendati begitu, Ravhsan mengaku sempat tegang di babak kedua. Setelah unggul 2-0 pada babak pertama, Ravshan meminta anak asuhnya untuk menurunkan intensitas permainannya di babak kedua.

Ini dilakukan agar para pemainnya tidak kehabisan stamina saat akan melakoni laga kedua. "Di babak kedua kami ingin menghemat energi. Itulah yang membuat kami kebobolan satu gol," ujar Ravshan.

Untungnya, kata Ravshan, para pemain Uzbekistan mampu menjauh lewat gol ketiga yang diciptakan Otabek Shukurov pada menit ke-87.

"Jujur saya sempat tegang karena Indonesia mampu bermain lebih baik di babak kedua. Tapi kami berhasil memastikan kemenangan dengan menambah satu gol," kata Rav shan Atas kekalahan ini, Indonesia wajib memetik kemenangan pada laga selanjutnya melawan Australia, pada Ahad (12/10). Tambahan tiga poin sangat penting untuk membuka peluang lolos dari fase grup. rep:Satria Kartika Yudha, dari Yangon, Myanmar ed:andri saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement