Senin 02 Jan 2017 15:00 WIB

AP II Optimalkan Kinerja Bandara Dongkrak Laba

Red:

JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi akselerasi bisnis pada tahun ini akan semakin baik. AP II menargetkan pendapatan mencapai Rp 8,24 triliun atau meningkat cukup sekitar 25 persen dibandingkan 2016.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, sebagai pengelola bandara yang merupakan pintu gerbang utama bagi wisatawan dan pebisnis, sudah saatnya bagi AP II melakukan akselerasi bisnis guna meningkatkan daya saing di dunia internasional. Akselerasi bisnis dilakukan dengan memperluas cakupan bisnis dan melakukan pengembangan usaha secara cepat.

"Terminal-terminal baru menjadi aset yang dapat dimanfaatkan untuk akselerasi bisnis. Kami akan lebih aktif mengajak maskapai membuka rute-rute baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata nasional," kata Awaluddin, Jumat (30/12).

Peningkatan pendapatan tahun ini akan ditopang dengan beroperasinya sejumlah terminal baru, yakni terminal 3 internasional Bandara Soekarno-Hatta pada awal April 2017, terminal internasional Bandara Husein Sastranegara, Bandung, terminal internasional Supadio, Pontianak, terminal baru Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, serta terminal baru Bandara Silangit, Tapanuli Utara.

Terminal baru dengan berbagai fasilitas terkini juga memberikan kepastian adanya peningkatan pelayanan bagi penumpang pesawat. Awaluddin meyakini, peningkatan pelayanan ini dapat turut mendukung pengalaman perjalanan yang baik bagi pebisnis dan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Melalui pengoperasian terminal baru ini, AP II optimistis jumlah penumpang pesawat akan meningkat, termasuk wisman yang melalui bandara AP II diproyeksikan mencapai empat juta orang atau naik sekitar 600 ribu orang dari 2016. Peningkatan ini juga sejalan dengan program Kementerian Pariwisata yang tengah menggalakkan pariwisata nasional.

"Sepanjang Januari-Desember 2017 diperkirakan total pergerakan penumpang di 13 bandara AP II meningkat 11 persen dibandingkan dengan Januari-Desember 2016 menjadi sebanyak 103,34 juta penumpang," ujanya.

Selain melakukan optimalisasi kinerja bandara, AP II juga akan memaksimalkan kinerja anak usaha, yakni PT Angkasa Pura Solusi (APS), PT Angkasa Pura Propertindo (APP), dan PT Angkasa Pura Kargo (APK).

Ketiga anak usaha tersebut diperkirakan meraih pendapatan hingga Rp 1,14 triliun pada 2017 atau kurang lebih 13 persen dari pendapatan AP II yang berasal dari APS sebesar Rp 667 miliar, APK sebesar Rp 443 miliar, dan APP sebesar Rp 38,7 miliar.

Saat ini, ketiga anak usaha tersebut tengah melakukan berbagai persiapan untuk menjalankan rencana. APP akan memulai bisnis perhotelan di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu. Kemudian, APK telah mengembangkan cargo village dan pengelolaan pergudangan di Bandara Soekarno-Hatta. Adapun APS, mulai fokus pada bisnis information communication & technology (ICT).

"Pada 2018, kontribusi pendapatan bisnis nonaeronautika AP II ditargetkan dapat mencapai 50 persen atau lebih dari total pendapatan perseroan," pungkasnya.

Awaluddin menuturkan, pendapatan terbesar AP II berasal dari bisnis aeronautika, seperti passenger service charge (PSC), biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian garbarata yang diproyeksikan mencapai Rp 5,038 triliun.

Sementara itu, bisnis nonaeronautika menyumbang pendapatan sebesar Rp 3,208 triliun, antara lain, bisa didapat dari konsesi usaha, sewa ruang, reklame, kargo, usaha bidang properti, dan sebagainya. rep: Debbie Sutrisno   ed: Satria Kartika Yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement