Jumat 18 Mar 2016 11:00 WIB

Gerakan Indonesia Beradab Bangun Kembali Bangunan Adab Masyarakat

Red:

Gerakan Indonesia Beradab (GIB) menggelar pertemuan perdana setelah sebelumnya diskusi-diskusi dilakukan di ruang maya. Pertemuan dilakukan di Gedung Budi Harsono Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Sabtu (12/3).

Presidium GIB Dr Bagus Riyono mengungkapkan, gerakan yang terdiri atas puluhan aktivis dan pakar ini ingin membangkitkan nilai-nilai adab bangsa.

Menurut Bagus, degradasi moral dan berbagai masalah sosial telah meruntuhkan bangunan adab bangsa yang disebutkan dalam Pancasila. "Masalah pornografi yang disebkan kebebasan sampai yang terbaru LGBT sudah sangat meresahkan," ungkap anggota Dewan Pakar Asosiasi Psikologi Islam (API) ini.

Ditambah lagi, menurut Bagus, ikatan dalam keluarga Indonesia saat ini makin melemah. "Dulu, keluarga itu saling menjaga sekarang, seperti sudah bubar," papar dia. Hal ini tentu saja membuat keluarga Indonesia rawan dalam menghadapi pelbagai masalah sosial.

Bagus menyebut, akar dari berbagai masalah sosial di Indonesia adalah lepasnya norma dan nilai kehidupan. "Kalau dalam Pancasila tujuannya kemanusiaan yang adil dan beradab, nah adab manusia Indonesia  sudah pudar," sebutnya.

Aksi ke depan dari GIB, papar Bagus, adalah melakukan konsolidasi dengan berbagai elemen, termasuk pengambil kebijakan. GIB akan fokus pada kebijakan ramah keluarga, penguatan keluarga, pemberdayaan  pendidikan dan masyarakat. "Serta family friendly policy di tempat kerja," papar Bagus.

Presidium GIB lainnya, Sukro Muhab, berharap, gerakan ini dapat merangkul komponen bangsa lainya dalam memecahkan masalah bangsa.

"GIB bisa menyadarkan masyarakat untuk hidup dengan berpegang teguh pada nilai agama yang benar, nilai kebangsaan, serta untuk hidup lebih bermakna," papar dia.

Sukro menyebut, GIB tidak akan tinggal diam menyikapi berbagai degradasi moral, seperti LGBT, pornoaksi, narkoba, korupsi, kriminalitas, kemiskinan, dan kebodohan.

Hadir dalam pertemuan tersebut beberapa presidium GIB, antara lain, Adian Husaeni, Adriano Rusfi, Neng  Djubaedah, Heru Susetyo, Fahira Idris, dr Fidiansyah, Aliah B. Purwakania, Elly Risman, Sukro Muhab,  Mukhlis Yusuf, ita Subagyo, Prof Euis, Bagus Riyono, dan Silih Agung Wasesa.  ed: Hafidz Muftisany

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement