Jumat 20 Jun 2014 12:00 WIB

Menjaga Stamina Amal

Red:

Ramadhan selalu disambut antusias oleh setiap Muslim. Pada hari pertama, jamaah shalat Tarawih berjubel. Kajian keagamaan menjelang buka puasa sesak jamaah. Namun, pada pertengahan hingga 10 hari terakhir, semangat jamaah sedikit memudar. Fokus sudah teralihkan pada hiruk pikuk mudik dan Lebaran.

Untuk menjaga semangat amal selama Ramadhan, seseorang harus paham keutamaan bulan mulia itu. Ketua Umum PP Persis Prof Dr Maman Abdurrahman mengatakan balasan orang berpuasa adalah takwa. Sedangkan, takwa sendiri adalah derajat manusia yang paling tinggi.

Seperti dalam Alquran surah al-Baqarah 186-187 terdapat kalimat Laa’lakum tasykurun, Laa’lahum yarsyuduun, dan Laa’lahum yattaqun. Dalam kedua ayat, papar Kiai Maman, dijelaskan siapa pun yang menjalankan puasa seusai dengan syariahnya, dia tergolong menjadi orang yang bersyukur, yang mendapat jalan yang benar dan termasuk orang yang bertakwa.

Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah berfirman, setiap amal anak Adam adalah untuk dirinya sendiri, kecuali puasa. "Sesungguhnya shaum itu untuk Allah dan Dia sendiri yang akan memberi pahalanya," ujar Kiai Maman menerangkan. Ini membuktikan pahala dari Allah SWT teramat besar bagi hamba-Nya yang berpuasa.

Manusia yang tak mungkin terhindar dari dosa semestinya memanfaatkan betul momen Ramadhan. Menurut Kiai Maman, salah satu kesempatan untuk mencuci semua dosa adalah bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menjalankan puasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim).

Jangan sampai, papar Kiai Maman, seseorang justru merugi kala datang bulan Ramadhan. "Yaitu, orang yang melewatkan berbagai amalan di bulan suci." Orang yang mau sukses pada Ramadhan mesti mengiringi ibadah wajib dengan ibadah sunah, seperti tilawah dan memperbanyak sedekah.

Puasa tidak hanya semata-mata meninggalkan makanan dan minuman, tetapi juga menjaga bahasa dan perilaku dari hal yang tidak dibenarkan agama. Makan dan minum pun tak perlu bermewah-mewahan.

Kemenangan saat Idul Fitri juga hanya diraih oleh orang yang bersungguh-sungguh menjalankan amalan Ramadhan. Pimpinan Yayasan An Nurmaniyah Tangerang Ustazah Nurma Nugraha mengatakan, banyak sekali keutamaan dan fadilah Ramadhan.

Pahala beribadah pada bulan Ramadhan berlipat ganda. Ibadah pada bulan Ramadhan pahalanya 700 kali lipat. Berpuasa tidak hanya makan dan minum, tetapi memuasakan seluruh anggota badan. "Puasa mata dengan tidak melihat yang tidak baik, puasa telinga dengan tidak mendengar yang tidak baik, puasa mulut dengan tidak berbicara yang kotor, dan juga puasa farji bagi suami-istri," paparnya.

Sedekah selama Ramadhan juga amalan utama yang bisa dilakukan. Rasulullah melakukan sedekah ketika Ramadhan seperti halnya angin. "Banyak fakir miskin di lingkungan sekitar, umat berlomba-lomba untuk membantu."

Selain itu, ada satu malam yang pahalanya sama dengan 1000 bulan, yakni malam Lailatul Qadar. Ustazah Nurma menjabarkan ketika itu malaikat turun ke bumi yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah kerikil yang ada di bumi. Ustazah Nurma berpesan, "Sehingga rugilah orang yang tidak dapat menghidupkan siang dan malam di bulan Ramadhan." rep:ratna ajeng tejomukti ed: hafidz muftisany

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement