Kamis 02 Oct 2014 15:00 WIB
Kabar dari Incheon

Lebih Murah dengan Gas

Red:

INCHEON — Jika diamati, pada setiap bagian dalam bagasi taksi di Incheon selalu terdapat sebuah tabung gas berukuran persis seperti gas 12 kilogram di Tanah Air. Tabung ini merupakan sumber bahan bakar utama taksi di Incheon dan Korea Selatan pada umumnya.

Berdasarkan pembicaraan singkat dengan Jo Seung-ho (53 tahun), sopir taksi asal Incheon, gas memang telah digunakan sebagai bahan bakar utama setiap taksi di kota pelabuhan tersebut. Harga yang ditawarkan menjadi alasan kuat seluruh taksi di Incheon menggunakan bahan bakar gas (BBG).

Di Incheon, harga BBG memang jauh lebih murah daripada harga bahan bakar minyak (BBM). Dalam sekali pengisian bahan bakar dengan menggunakan BBM, Seung-ho harus mengeluarkan uang sebesar 1.500 won (sekitar Rp 150 ribu). Berbeda halnya jika menggunakan BBG, Seung-ho cukup merogoh kocek sedalam 1.000 won (sekitar Rp 100 ribu).

Seung-ho pun bisa dengan mudah menemukan depot-depot pengisian BBG ketimbang BBM. Menurutnya, dia harus mengarahkan kendaraannya ke pinggiran Kota Incheon, seperti Ganghwa, hanya untuk bisa mendapatkan BBM. Sedangkan, depot-depot pengisian BBG tersebar di pusat Kota Incheon. "Lebih murah dan gampang menggunakan gas," katanya.

Tidak hanya itu, keuntungan lain yang berasal dari penggunaan gas adalah minimnya pencemaran udara lewat gas buangan kendaraan bermotor. Jika menggunakan BBM, asap buangan kendaraan bisa dapat begitu pekat dan tebal. Namun, dengan BBG, asap buangan knalpot kendaraan jauh lebih ramah lingkungan. Hampir tidak ditemukan asap yang pekat dan tebal dari gas buangan kendaraan yang menggunakan BBG.

Seung-ho lantas menunjuk transportasi lain yang juga menggunakan BBG. Adalah bus-bus yang melayani trayek dalam kota yang juga sudah beralih menggunakan BBG. Namun, tidak seperti taksi, yang menggunakan BBG jenis LPG, bus-bus kota di Incheon menggunakan BBG jenis compressed natural gas (CNG). Meski tidak bisa menyebut harga pasti CNG, menurut Seung-ho, harga CNG jauh lebih mudah ketimbang LPG.

Sementara, buat kendaraan-kendaraan pribadi, lanjut Seung-ho, para pemilk kendaraan diberikan pilihan terkait pengunaan bahan bakar utama. Tentu dengan konsekuensi-konsekuensi yang menyertainya, termasuk harga jual BBM yang cukup tinggi. Bahkan, untuk mobil-mobil keluaran terbaru, pemilik kendaraan bisa menggunakan teknologi hybrid yang bisa menggunakan dua jenis bahan bakar tersebut.

Kondisi-kondisi ini seolah sejalan dengan rencana besar Incheon untuk menjadi kota paling ramah lingkungan di dunia. Selain itu, kebijakan penggunaan BBG juga sejalan dengan upaya Pemerintah Kota Incheon dan Korea Selatan pada umumnya untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang memang telah menjadi isu global, termasuk di Tanah Air. rep:reja irfa widodo ed: fernan rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement