Kamis 12 Jan 2017 15:00 WIB

Asian Games Tunggu Kepastian Dana

Red:

Republika/Prayogi                     

 

 

 

 

 

 

 

 

JAKARTA — Gelaran Asian Games 2018 tinggal satu setengah tahun lagi digelar di Jakarta dan Palembang. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Indonesia Asian Games Organizing Committe (Inasgoc) masih terus menunggu kepastian dana untuk tahun 2017.

Ketua KOI Erick Thohir mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menunggu kepastian dana yang akan digulirkan untuk melaksanakan Asian Games untuk tahun 2017.

Ada dana besar yang seharusnya dicairkan pada tahun 2017 ini, mengingat harus ada percepatan untuk mengebut persiapan penyelenggaraan Asian Games. Hal itu juga sudah sesuai dengan hasil rapat dengan DPR, menteri keuangan, dan menteri pemuda dan olahraga, bahwa tahun 2017 sudah dianggarkan dana yang cukup besar.

"Kalau tidak besar karena tinggal satu setengah tahun lagi, nanti telat," tutur Erick Thohir, di Jakarta, Rabu (11/1).

Anggaran 2017 diharapkan dapat membiayai kebutuhan-kebutuhan yang sangat penting. Erick mengatakan, setidaknya ada beberapa pembiayaan besar yang harus diselesaikan pada tahun ini.

Pertama, ada test event yang akan digelar pada bulan November nanti. Agenda ini menjadi prioritas yang akan didanai dari anggaran yang diharapkan segera cair tahun ini. Kedua, ada kebutuhan dana untuk down payment pelaksanaan upacara pembukaan dan penutupan Asian Games. Ini menjadi agenda yang paling masif dalam gelaran pesta olahraga di seluruh Asia.

Untuk acara pembukaan dan penutupan, KOI sudah memperkirakan bakal menyerap dana sekitar 60 juta dolar Amerika Serikat. Jumlah ini masih sangat jauh dibandingkan dengan misalnya acara pembukaan dan penutupan Olimpiade Rio de Janeiro beberapa waktu lalu yang menyerap dana sekitar 130 juta dolar Amerika Serikat.

"Lalu ada kebutuhan dana untuk DP rental tempat, terus ada DP untuk peralatan IT dan broadcast. Kurang lebih itu yang besar-besar," ujar Presiden Klub Inter Milan itu.

Untuk dana IT (teknologi informasi) dan broadcast, Erick mengungkapkan, selain kebutuhan untuk penyediaan IT bagi penyelenggara juga ada kebutuhan dana yang harus dikoordinasikan dengan kementerian terkait, misalnya Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Kementerian harus memiliki dana untuk penyediaan IT center, misalnya untuk menyediakan data internet yang dibutuhkan selama gelaran Asian Games. Diperkirakan selama hampir sebulan penyelenggaraan Asian Games, akan membutuhkan data yang sangat besar bagi pengguna internet di Indonesia. Dana inilah yang akan digunakan untuk membayar data itu.

Sebelumnya, mantan presiden Megawati Soekarnoputri meminta agar pemerintah serius dalam mempersiapkan Asian Games 2018. Dia berharap segala persiapan bisa dilaksanakan secara cepat demi nama baik Indonesia di dunia internasional.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meminta fasilitas penyelenggaraan Asian Games 2018 siap pada Desember 2017.

Selama renovasi GBK berlangsung, semua kantor cabang olahraga yang berada di kawasan stadion sudah dipindahkan ke tempat lain agar pengerjaan tidak terganggu. Terhitung sejak November 2016, area Stadion GBK sudah dipagar dan tidak bisa dimasuki untuk umum karena proses renovasi.

Beberapa di antaranya yang sudah mulai dipagari karena proses renovasi adalah kawasan pusat Stadion GBK. Begitu juga kawasan lapangan tenis dan panahan mulai proses renovasi dan sudah ditutup untuk umum.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengungkapkan, proses pemugaran kawasan GBK terus dipantau untuk memastikan penyelesaiannya sesuai target.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Gatot Dewa Broto memastikan peninjauan pemugaran kawasan GBK untuk Asian Games 2018 akan dilakukan secara berkala. Sebab, kata dia, Kemenpora juga harus memberikan keleluasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) untuk melakukan pengerjaan di kawasan GBK Senayan.

Dia juga memastikan pemugaran yang dilakukan di kawasan GBK dilakukan secara keseluruhan. "Saya belum dapat keterangan soal gedung yang tak direnovasi. Harusnya, ya, semua gedung induk cabor (cabang olahraga—Red) ikut direnovasi," jelas Gatot.      rep: Agus Raharjo, ed: Abdullah Sammy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement