Kamis 09 Oct 2014 18:08 WIB
Indonesia U-19

Bukan Tanpa Rintangan

Red:

Perjalanan timnas U-19 Indonesia menuju Piala Asia U-19 2014 di Myanmar bukannya tanpa rintangan. Meski sudah berjasa mengakhiri puasa gelar Indonesia di ajang internasional selama 22 tahun, jalan Garuda Jaya tidak semulus yang diharapkan.

Indra Sjafri dan tim pelatihnya memang langsung diberikan kontrak serta otoritas menyusun program jangka panjang seusai membawa timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 serta lolos ke putaran final Piala Asia U-19. Akan tetapi, dalam perjalanannya, tim Garuda Jaya senantiasa tak lepas dari intervensi PSSI.

Intervensi pertama adalah larangan bagi para penggawa timnas U-19 untuk menjadi bintang iklan di televisi. Kemudian, Indra Sjafri dan tim pelatih juga dilarang menghadiri acara-acara di luar kepentingan skuat Garuda Jaya. Sampai di situ, publik masih memahami bahwa itu adalah upaya PSSI supaya skuat itu tetap fokus pada proyek menuju Piala Dunia U-20.

Akan tetapi yang terjadi berikutnya adalah intervensi yang sulit dicerna akal sehat. Pada penghujung Juli 2014, tiba-tiba PSSI secara sepihak membatalkan program timnas U-19 yang akan mengikuti turnamen COTIF di Spanyol. Padahal, itu adalah program yang telah dirancang sejak jauh-jauh hari oleh Indra Sjafri dan tim pelatih, sepaket dengan Tur Nusantara jilid 1 dan 2, serta tur ke Timur Tengah.

Sebagai gantinya, PSSI mendaftarkan timnas U-19 ke turnamen Hassanal Bolkiah Trophy 2014 yang digelar di Brunei Darussalam. Hasil turnamen itu pada akhirnya benar-benar di luar prediksi banyak orang. Para penggawa Garuda Jaya tampil buruk sehingga langsung tersingkir pada babak penyisihan grup. Mereka di antaranya kalah melawan dua tim lemah, Brunei dan Kamboja.

Untungnya, PSSI segera sadar atas kesalahannya mengirimkan timnas U-19 ke Brunei. Tur Spanyol yang sebelumnya terancam gagal akhirnya direalisasikan pada bulan September lalu. Evan Dimas dan kawan-kawan pun akhirnya merasakan bertanding melawan tim-tim junior Barcelona, Real Madrid, Valencia, dan Atletico Madrid. ed:fernan rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement