Senin 29 Jul 2013 16:04 WIB

Sejarah Baru PPI Timur Tengah dan Afrika

Simposium Internasional yang melibatkan persatuan-persatuan pelajar Indonesia yang ada di berbagai negara di Timur Tengah dan Afrika.
Foto: PPI
Simposium Internasional yang melibatkan persatuan-persatuan pelajar Indonesia yang ada di berbagai negara di Timur Tengah dan Afrika.

Pada tanggal 4–7 April 2013, Persatuan Pelajar Timur Tengah dan Afrika mencetak sejarah baru. Simposium Internasional yang melibatkan persatuan-persatuan pelajar Indonesia yang ada di berbagai negara di Timur Tengah dan Afrika dipertemukan dalam rangkaian acara yang beruntut dalam tiga hari. Ini merupakan momen pertama kalinya dalam sejarah, perwakilan pelajar-pelajar dari kawasan Timur Tengah dan Afrika dipertemukan dalam suatu pertemuan khusus.

Pertemuan ini semakin bertambah nilai sejarahnya, karena rombongan pelajar dari berbagai negara tersebut disambut kedatangannya dengan demo dan unjuk rasa besar-besaran rakyat Mesir yang bersitegang tentang kelanjutan nasib pemerintahan Presiden Mursi. Suasana mencekam tersebut tentu menyisakan ketidak pastian dalam hati para panitia penyelenggara, KBRI, maupun para peserta.

KBRI Kairo sudah mendukung diadakannya simposium ini sejak pertama idenya dimunculkan sekitar empat bulan yang lalu. Namun, dukungan itu harus dihadapkan dengan situasi keamanan Mesir yang tidak menentu.

Akhirnya, panitia dan pihak KBRI bisa menemukan titik tengah dengan membuat acara dialog terbuka yang rencananya diadakan di Sholah Kamil, menjadi diadakan di ruang yang lebih kecil dan dianggap cukup aman, yaitu markas Pelajar Jambi, KMJ. Acara dialog pun dipadukan dengan tamu-tamu pembicara acara Semesta Menulis, yang diadakan dalam waktu yang sama dengan Simposium Internasional ini.

PPMI sebagai tuan rumah dan penyelenggara, tentu tidak ingin acara ini ditiadakan. Maka dengan segenap kekuatan yang ada, acara yang sebelumnya masih diragukan keamanannya oleh banyak pihak ini akhirnya mampu diadakan dengan cukup lancar. Delegasi-delegasi pun berdatangan dari berbagai negara seperti Pakistan, Yaman, Libanon, Tunisia, Maghrib, Syiria, Libya dan Mesir. Begitu juga tamu-tamu pembicara yang akan mengisi dialog-dialog dalam simposium.

Acara ini dilangsungkan selama 4 hari. Hari pertama diisi dengan dialog terbuka di Auditorium Darul Hasan KMJ, yang menghadirkan Bpk. Mustofa Abdurrahman, Phd., Ibu Sastri Bakri, Novelis dan staf khusus di Departemen Dalam Negeri RI, kemudian acara ini mendapat sambutan dengan sangat antusias oleh mahasiswa Indonesia khususnya yang berada di Mesir sendiri. Kemudian dilanjutkan dengan dialog yang menghadirkan tokoh-tokoh media dari RRI dan Republika.

Acara pada hari kedua (5 Juli 2013) berupa dialog yang diisi oleh Bpk. Saefudin, MA dan Bpk. Sugeng Hariadi, MA, kemudian dilanjutkan dengan sidang tertutup antara delegasi. Tema yang diusung adalah "Konsep Moderat Al-Azhar dalam menangkal Radikalisme dan Terorisme".

Usai shalat Jum’at, para peserta melanjutkan rentetan acara ini dengan mengadakan Sidang Komisi yang dibagi menjadi 3 komisi; Komisi Pendidikan, Komisi Politik dan Komisi Budaya. Acara berlangsung dengan kondusif, seperti yang telah diarahkan sebelumnya oleh Ketua PPI Kawasan Eropa dan Amerika Dhafi Iskandar dengan "SMART term" (Specific, Measurable, Achievable, Realistic & Time Based). Acara pun dilanjutkan oleh sidang paripurna serta pembahasan dari berbagai masukan yang ditelurkan pada Sidang Komisi. Tujuannya untuk memberikan hasil rekomendasi kesepakatan tersebut kepada pemerintah RI ataupun pihak terkait pemegang kebijakan di Indonesia.

Pada hari ketiga, rombongan pelajar akan berkeliling ke al-Azhar, mempelajari Darul Ifta’ dengan sistem pemfatwaan yang ada di Mesir, kemudian bersilaturahim dengan ketua pelajar Asing di Mesir dan ketua perkumpulan toleransi pelajar ASEAN di Mesir. Pada hari terakhir, rombongan akan dibawa berkeliling ke tempat-tempat bersejarah di Mesir, seperti Piramid, masjid-masjid peninggalan kerajaan-kerajaan Islam, serta menikmati indahnya sungai nil di atas kapal pariwisata.

Rubrik ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement