Rabu 17 Jan 2018 18:17 WIB

370 Perempuan di Bengkulu Ikuti Pemeriksaan Kanker Serviks

Warga membaca buklet berisi informasi tentang Kanker Serviks, pada acara Sehat Siaga Serviks
Foto: ANTARA/Andika Betha
Warga membaca buklet berisi informasi tentang Kanker Serviks, pada acara Sehat Siaga Serviks

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Sebanyak 370 perempuan di tiga kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu mengikuti pemeriksaan kanker mulut rahim (serviks) atau Inspeksi Visual Asam (IVA). Hal itu sebagai upaya dini mendeteksi terjadinya kanker serviks bagi mereka.

"Ada 15 titik lokasi pemeriksaan di tiga kabupaten dan kota dan beberapa orang terdeteksi kanker dan tumor rahim," kata Koordinator Program, Pengorganisasian, dan Advokasi Women Crisis Center (WCC) "Cahaya Perempuan", Tini Rahayu, Rabu (17/1).

Ia mengatakan para ibu yang diperiksa di 15 kelurahan dan desa itu tersebar di Kabupaten Rejanglebong, Kota Bengkulu, dan Kabupaten Seluma.

Para perempuan yang disasar, katanya, mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu yang selama ini akses kesehatan reproduksinya terabaikan.

"Kami memfasilitasi layanan informasi tentang kesehatan reproduksi dan juga membuka belenggu tabu atau malu berbicara tentang kesehatan reproduksi," ucapnya,

Menurut Tini, rendahnya kesadaran perempuan memeriksakan kesehatan reproduksi salah satunya karena fakto malu.

Kondisi itu menjadi titik masuk bagi WCC untuk mendekati para perempuan dengan memberikan pemahaman dan penyadaran sehingga mereka bersedia memeriksakan diri.

"Jumlahnya meningkat dari tahun 2016 hanya 300 orang yang mau memeriksakan diri menjadi 372 orang pada tahun 2017," kata Tini.

Berdasarkan laporan hasil konsultasi WHO, bahwa IVA dapat mendeteksi tingkat luka prakanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-96 persen dan spesifitas 64-98 persen.

Nilai prediksi positif (positive predective value) dan nilai prediksi negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20 persen dan 92-97 persen.

Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan screening alternative dari pap smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana, serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.

Pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-5 persen secara inspekulo. Setelah serviks diberikan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement