Ahad 09 Oct 2016 22:04 WIB

Minimal-Komunitas Love Pink Dukung Program Peduli Kanker

Minimal-Komunitas Love Pink mendukung program peduli kanker payudara.
Foto: istimewa
Minimal-Komunitas Love Pink mendukung program peduli kanker payudara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Oktober diperingati sebagai bulan peduli kanker payudara. Sejumlah kegiatan pun dilakukan demi menyosialisasikan pentingnya kesadaran kanker payudara. Menggandeng Komunitas Love Pink, produsen aksesoris pakaian perempuan, Minimal menggelar program peduli kanker payudara. uutuk mendukung program itu, setiap penjualan produk scarfs di Minimal sebanyak 50 persennya didonasikan untuk program peduli kanker payudara.

Menurut General Manager Minimal Hesty Halim mengatakan, pihaknya mengajak setiap perempuan Indonesia untuk lebih peduli tentang kesehatannya. Kaum perempuan, kata dia, jangan hanya memperhatikan fesyen saja, tapi juga harus peduli dengan kesehatan. "Salah satunya dengan deteksi dini kanker payudara. Kami sebagai lini busana wanita, mendukung penuh program peduli kanker dengan memberikan donasi dari penjualan scarf Minimal," ujar Hesty di Jakarta dalam siaran pers, Ahad (9/10).

Penjualan scarfs untuk donasi berlangsung sepanjang selama 1-31 Oktober 2016. Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini bisa langsung datang ke-20 toko Minimal yang tersebar di Jakarta. Minimal memilih scarf sebagai produk penggalangan dana karena terinspirasi dari logo “Pink Ribbon” (pita pink) yang berbentuk jalinan pita atau kain. Selain itu, scarf adalah aksesoris simpel ang wajib dimiliki oleh perempuan karena sangat cocok untuk digabungkan dengan aksesoris lain.

Pendiri Love Pink Shanti Persada mengatakan, hasil dari donasi tersebut akan dialokasikan untuk memberikan edukasi dan kampanye deteksi dini kanker payudara pada seluruh masyarakat. "Melalui dukungan dari Minimal untuk Love Pink, maka donasi tersebut akan digunakan untuk edukasi dini kanker payudara. Edukasi dan kampanye tersebut akan dilakukan ke beberapa tempat seperti sekolah, universitas, perkantoran, dan puskesmas," kata Shanti.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement