Selasa 06 Sep 2016 11:05 WIB

Kapsul Waktu FCTC Ikut Dipromosikan di Jember Fashion Carnaval

Kapsul Waktu FCTC dipromosikan di Jember Fashion Carnaval
Foto: IST
Kapsul Waktu FCTC dipromosikan di Jember Fashion Carnaval

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kapsul waktu FCTC terus digulirkan para pembaharu muda dari kota ke kota di Indonesia. Kali ini kapsul waktu tiba di kota Jember dan diterima Widya Nindy Nastiti, Pembaharu Muda kota Jember yang juga aktivis Komunitas Peduli Udara Bersih (Kopdar) Jember, Jawa Timur.

“FCTC sangat penting untuk melindungi generasi muda dari dampak konsumsi rokok dan paparan asap rokok,” kata mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember ini. Karena itu Nindy berkomitmen mengampanyekan pentingnya FCTC bagi warga Jember, melalui edukasi di sekolah-sekolah dan public event  yang dihadiri masyarakat luas.

Salah satu event penting di Jember yang dijadikan sarana promosi adalah Jember Fashion Carnaval (JFC). Di ajang JFC --yang disebut-sebut sebagai karnaval busana terbaik di Asia-- Kapsul Waktu FCTC ikut dipromosikan. Melalui Ainil Islach, model JFC, Kapsul Waktu FCTC dipamerkan kepada ribuan penonton JFC dan para fotografer di sepanjang jalan yang mereka lalui.

“Kapsul Waktu FCTC diarak oleh para model sejak dari alun-alun kota Jember hingga GOR Kaliwates,” kata Nindy.

Kota Jember menjadi kota ke-12 yang dilewati Kapsul Waktu FCTC, setelah Bogor, Pandeglang, Jambi, Mentawai, Sawahlunto, Padang, Medan, Makassar, Mataram, Tabanan Bali, dan Samarinda. Di setiap kota yang didatangi Kapsul waktu FCTC, para Pembaharu Muda (PM) di kota tersebut, yang merupakan alumnus pelatihan Pembaharu Muda awal Februari lalu, melakukan aksi mendorong komunitas dan masyarakatnya untuk mendukung Presiden Jokowi mengaksesi FCTC.

Di Jember, perjalanan Kapsul Waktu FCTC tak hanya sampai di arena JFC. Nindy dan pegiat Kopdar juga membawa Kapsul Waktu FCTC ke Museum Tembakau. Menurut Nindy, kunjungan ini ingin menegaskan bahwa Tembakau sebagai kota tembakau, tapi tidak berarti sebagai kota rokok.

“Karena, merujuk pada beberapa penelitian di dunia, tembakau bisa digunakan untuk memproduksi barang-barang lain yang bernilai jual tinggi. Dan beberapa negara sudah berhasil mengembangkan produk non rokok berbahan dasar tembakau dengan bioteknologi. Diantaranya, bisa untuk obat anti kanker, kosmetik, dan parfum,” tegas Nindy yang aktif di beberapa organisasi, diantaranya di Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement