Senin 11 May 2015 13:38 WIB

FKB Bangkitkan Seni Kabaret Bandung

Rep: mj04/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah pemain teater dari EKI Dance Company mementaskan Kabaret Keroncong di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta, Kamis , (17/11).
Foto: Antara/Teresia May
Sejumlah pemain teater dari EKI Dance Company mementaskan Kabaret Keroncong di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta, Kamis , (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, Mungkin tak banyak orang mengenal seni kabaret. Entah sudah punah, entah tak terdengar lagi kabarnya saat ini. Masuknya budaya-budaya luar ke Indonesia, membuat generasi muda saat ini, jarang bisa mengenal budaya dan kesenian yang ada di negaranya sendiri. Akibatnya, banyak di antara generasi muda lebih mengenal seni dan budaya negara lain dibandingkan dengan seni dan budaya di negara sendiri lantaran jarang dikenalkan sejak dini.

Adalah seni kabaret yang mencoba untuk kembali bangkit. Kabaret adalah seni peran yang diciptakan anak-anak Kota Bandung. Walaupun memiliki kesamaan nama dengan seni humor/lawakan di luar negeri (cabaret), kabaret Kota Bandung sangat berbeda.

Seni kabaret versi Bandung adalah seni peran yang memadukan dialog, lagu, sound, potongan iklan, potongan dialog film, potongan dialog pertunjukan seni dan ilustrasi musik (backsound) untuk menghasilkan sebuah audio yang menarik. Audio hasil penggabungan tadi akan dipentaskan melalui pertunjukan drama, kemudian dijadikan sebagai naskah dari pertunjukan drama dan di sinilah letak sisi menarik sebuah pementasan kabaret.

Bahkan, saat ini, seni kabaret mulai digandrungi para pemuda Jabar, khusunya Kota Bandung. Seni kabaret pun mulai berkembang dan terlihat dari banyaknya sekolah yang memiliki ekstrakulikuler kabaret dan tidak sedikit perlombaan antarpelajar SMP, SMA, bahkan mahasiswa.

Di Dago Tea House, Forum Kabaret Bandung (FKB) mengadakan sebuah acara Festival Kabaret Bandung yang melibatkan grup-grup kabaret yang berasal dari bebeapa SMA di Bandung. Grup tersebut seperti, Kuntum Desimal, De`New Kabisa,  Jebew 808, Sensasi, Bosmat 7, Terase 06, dan Potret 19

 Acara yang diselenggarakan pada Ahad (10/5) ini, mendapat respons dari berbagai pihak. Hal tersebut terlihat dari dukungan pemerintah terhadap acara ini. Pasalnya, melalui acara ini seni kabaret bisa lebih dikenal dan memberikan banyak dampak yang lebih positif bagi generasi muda kita saat ini.

Selain itu dengan berkembangnya seni kabaret anak muda mulai dari SMP, SMA, bahkan mahasiswa dapat melakukan hal positif dan kreatif bukan hal negatif seperti geng motor, seks bebas dan aksi kriminal lainnya. “Dari pada nongkrong nggak jelas mending diisi sama kegiatan yang positif kaya kabaret ini,” ujar Anne (16 tahun), Siswa SMA 19 Bandung.

Melalui festival Kabaret ini, FKB ingin menjadikan acara ini sebagai wadah yang menampung pecinta kabaret untuk berkumpul bersama merayakan bertahannya seni kabaret sampai saat ini. Festival yang selalu diidentikan dengan lomba, tidak terlihat dalam acara ini. Karena acara ini memang dibuat untuk ajang ‘senang-senang’ pecinta kabaret.

“Acara ini tuh mau sebagai perayaan bagi seluruh pecinta kabaret di Bandung,” ujar Angga Baruna, Ketua Acara Festival Kabaret Bandung.

Kecintaan terhadap seni kabaret ini masih perlu disebarkan lagi melalui acara-acara besar yang menampilkan kabaret. Bahkan, sekolah-sekolah sejak dini harus sudah mulai mengenalkan seni ini pada generasi muda.

Sebab, seni kabaret memang merupakan seni yang mengasyikan, bukan hanya untuk dinikmati penonton tapi juga yang menampilkannya. “Seru saja main cabaret. Kita bisa bebas mengekspresikan diri kita lewat peran yang kita mainkan,” ujar Vina (17), anggota grup Kabaret dari Bandung.

Melalui acara festival, FKB mempertahankan dan lebih mengenalkan lagi seni kabaret ke masyarakat serta dijadikan sebagai ajang kumpul-kumpul dan senang-senang antarpecinta kabaret. Ke depan diharapkan acara ini akan terus bisa diselenggarakan secara rutin dan didukung lebih banyak pihak agar seni kabaret tidak punah dimakan zaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement