Jumat , 10 Jun 2016, 00:38 WIB

Mentan Sebut Harga Daging Rp 80 Ribu per Kg Mungkin, Tapi..

Rep: Maspril Aries/ Red: Dwi Murdaningsih
Aditya Pradana Putra/Republika
 Petugas memeriksa daging sapi segar murah yang akan dilepas perdana di Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (22/7).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Petugas memeriksa daging sapi segar murah yang akan dilepas perdana di Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (22/7). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kamis (9/6) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke operasi pasar (OP) di halaman Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di jalan Kapten P. Tendean, Palembang.

Dalam sidak tersebut, kepada wartawan Menteri Amran Sulaiman menjelaskan akan ada sanksi jika ditemukan ada pedagang yang menjual daging sapi di atas Rp 80 ribu/ kilogram (kg). “Sesuai instruksi Presiden RI harga daging yang dijual di pasar di Indonesia tidak boleh tinggi dan harus Rp 80 ribu/ kg,” katanya.

Menurut Amran Sulaiman, harga daging Rp 80 ribu/kg dapat tercapai namun memang membutuhkan waktu yang lama. “Kementerian Pertanian mengambil beberapa langkah, untuk jangka pendek yakni mengadakan OP besar-besaran. Untuk jangka panjang, diantaranya dengan membangun toko tani di daerah-daerah,” ujarnya.

Menurut doktor pertanian lulusan pasca sarjana Universitas Hasanuddin, untuk merealisasikan harga daging tersebut harus ada sinergi dari pemerintah, produsen, koperasi sehingga dapat memotong rantai pasar yang mempengaruhi harga. “Saya yakin sekitar satu sampai dua tahun ke depan harga daging menjadi Rp 80 ribu/kg, bahkan lebih murah,” katanya.

Melalui OP yang saat ini dilaksanakan pemerintah menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, harga daging sudah berada Rp 80 ribu/ kg, sedangkan harga daging ayam Rp 31 ribu/ kg. “Harga ini daging ayam ini jangan turun lagi karena jika turun maka akan berdampak kepada peternak. Ini juga harus dijaga jangan sampai peternak yang rugi. Di peternak ayam mereka menjual Rp 17 ribu/ ekor. Kalau sampai turun lagi maka akan rugi. Melalui perlu memperbaiki tata niaga sehingga dapat menekan harga yang melonjak tinggi,” kata Amran.

Sementara itu menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel Permana, pemerintah terus berupaya untuk menyeimbangkan sejumlah harga kebutuhan pokok yang masih cukup tinggi sejak sebelum bulan suci Ramadhan, terutama harga daging, baik daging sapi maupun daging ayam karena permintaan terus meningkat.

“Kenaikan harga ini dipengaruhi pemesanan yang meningkat serta pasokan yang tidak lancar hingga ke pasar dan pengecer. Untuk mencegah hal harus dilakukan pemotongan rantai pasar yang semula nya terjadi sebanyak enam saat ini menjadi tiga  saja,” katanya.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan