Ahad , 05 Jun 2016, 17:01 WIB

Mentan: Penurunan Harga Pangan Bukan Main Sulap-sulapan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Dwi Murdaningsih
Republika/Tahta Aidilla
 Pedagang melayani pembeli di toko Sembako pada salah satu pasar tradisional, Jakarta.
Pedagang melayani pembeli di toko Sembako pada salah satu pasar tradisional, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meninjau lokasi-lokasi Operasi Pasar (OP) pangan di kawasan Pasar Bendungan Hilir, Ahad (5/6). Amran datang pada sore hari sekitar pukul 15.20 WIB dan langsung meninjau kegiatan OP. Ia juga sempat membagi-bagikan pangan-pangan murah kepada masyarakat yang membawa anak kecil.

Amran mengaku lega karena sejumlah industri pangan mau bersukarela bekerja sama mengupayakan agenda penurunan harga dengan menjual pangan murah. Namun, disinggung soal harga pangan di pasar umum yang belum bergerak turun, Amran menyebut upaya penurunan harga berproses.

"Ini bukan seperti main sulap-sulapan, semua berproses, yang penting kita sudah memulai, sudah ada niat baik dan pasti akan terjadi penurunan harga," kata Amran.

Ia juga senang mendengar para pedangang pelaku OP yang mengaku masih mendapatkan untung dari penjualan daging sapi Rp 75 ribu per kilogram. Di mana untuk penjualan daging sapi beku, pedagang masih bisa mengambil untung Rp 5 ribu per kilogram.

Ia juga menyebut, tidak ada perbedaan signifikan antara daging beku dan daging segar. Sebab yang penting adalah asupan protein yang dikandung daging. Malahan, lanjut Amran, kambing dan ayam pun memiliki kandungan protein tinggi sehingga jangan disepelekan. "Saya juga ajak masyarakat, mari makan ikan," tuturnya.

Sebelumnya, Kementan menindaklanjuti keinginan Presiden Joko Widodo dalam menurunkan harga daging sapi menjadi Rp 80 ribu per kilogram sebelum lebaran dengan sejumlah strategi. Di antaranya yakni membangun kerja sama antarindustri daging dalam negeri dengan negara pemasok yakni Australia.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan