Jumat , 07 Oct 2016, 20:28 WIB

Beri Bantuan, Mentan Ingin Kebumen Swasembada Jagung

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Hazliansyah
Antara/Dedhez Anggara
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan operasional kegiatan bercocok tanam bagi petani di Kabupaten Kebumen. Bantuan yang diberikan berupa bibit jagung beserta pupuk.

"Saya tambah bantuan 10 ribu benih jagung lengkap dengan pupuknya. Setelah ini ibu-bapak petani harus kerja keras agar Kebumen tidak lagi jadi kabupaten kedua paling miskin di Jawa Tengah," tuturnya pada Panen Raya dan Rencana Tanam Jagung 5.000 Hektar di Desa Ambalkliwonan, Kecamatan Ambal, Jumat (7/10).

Amran menargetkan, dengan swasembada jagung, tahun depan Kebumen bisa masuk dalam jajaran 15 besar kabupaten terkaya di Jawa Tengah. Adapun hasil panen jagung dari Kebumen akan diserap oleh pasar nasional.

Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, harapannya jagung-jagung tersebut dapat diekspor ke negara lain. Amran optimistis dengan peningkatan produktivitas hasil panen, tahun depan Indonesia dapat menyetop impor Jagung dari luar negeri.

"Sekarang kita sudah berhasil menekan angka impor jagung sampai 60 persen. Tahun depan targetnya kita tidak akan lagi impor, tapi ekspor," ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar para petani jagung tidak menjual hasil panennya di bawah harga yang telah ditetapkan pemerintah pusat, yakni Rp 3.150. Jika tidak, hasil panen akan diserap oleh Bulog.

Selain memberikan bantuan pupuk dan benih, Mentan juga memberikan bantuan handraktor. Mesin pertanian tersebut diberikan pada dua petani perempuan, yakni Jumirem (sekitar 80 tahun) dan Kaminah (sekitar 60 tahun).

Bupati Kebumen, Muhammad Yahya Fuad menerima tantangan Amran untuk mengeluarkan daerahnya dari garis kemiskinan. Bahkan ia optimis bantuan yang diberikan Kementan mampu membantu petani lebih sejahtera.

Pasalnya bantuan yang sudah diberikan Kementan selama ini mampu meningkatkan produksi panen jagung sebesar satu ton per hektar. Kondisi ini merupakan prestasi yang belum pernah dicapai oleh Kebumen selama 15 tahun terakhir.

"Sebanyak 70 persen penduduk kami petani dan peternak. Jadi kalau petani dan peternak sudah makmur, pasti akan sejahtera semuanya," kata Yahya.


Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan