Selasa , 12 Jul 2016, 10:42 WIB

Dua Bulan Ini, Indonesia Jadi Tujuan Wisata Favorit Warga Australia

Red: Dwi Murdaningsih
Republika/Raisan Al Farisi
Wisatawan menikmati keindahan di Pantai Tanjung Tinggi, Belitung, Kamis (10/3).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Wisatawan menikmati keindahan di Pantai Tanjung Tinggi, Belitung, Kamis (10/3). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama dua bulan berturut-turut yakni April dan Mei, outbond tourist Australia terbanyak terbang ke Indonesia. Data bulan Mei yang dilansir Australia Bureau of Statistics (ABS) menyebutkan Indonesia merupakan tujuan utama orang-orang Negeri Kanguru itu berwisata. Indonesia menggeser posisi Selandia Baru yang selama ini masih menjadi tujuan utama wisatawan Australia.

Pada bulan Mei, 108,5 ribu wisatawan Australia piknik ke Indonesia. Kunjungan ini naik 16,4 persen dari capaian tahun 2015 yang tercatat 92,8 ribu. Juga naik 1,3 persen dari bulan sebelumnya, April 2016 yang 106,6 ribu.

Capaian tersebut kembali mengalahkan Selandia Baru, yang dari waktu ke waktu selalu selalu menjadi menempati puncak tangga sebagai negara utama tujuan warga Australia berplesiran. Bulan Mei 2016, wisatawan Australia ke Selandia Baru itu tercatat 104,6 ribu. Bulan April 2019, juga kalah dengan capaian 99,4 ribu outbond Australia ke Selandia Baru dibandingkan dengan Indonesia yang menembus 105,5 ribu wisman.

"Dampak promosi Wonderful Indonesia ke Australia sudah semakin terasa!" ucap Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta.

Dia menyebut Selandia Baru secara geografis maupun psikologis sebenarnya lebih dekat dengan Australia. Sama-sama berada dalam satu benua. Bisnis pariwisata itu mirip dengan bisnis telekomunikasi dan transportasi, unsur kedekatan, sangat menentukan.

"Saya semakin optimis, branding Wonderful Indonesia makin kuat di originasi Australia," jelas Arief Yahya.

Saat ini, promosi Wonderful Indonesia di negara tetangga di sisi tenggara ini cukup gencar. Baik digital maupun non digital, seperti outdoor dengan membungkus tram di Melbourne yang melintas di pusat Kota. Tram itu salah satu alat transportasi dalam kota yang paling populer di bekas ibu kota Australia sebelum pindah ke Canberra 1972 itu.

"Selain promosi, sukses ini juga berkat deregulasi dengan Bebas Visa Kunjungan (BVK) untuk Australia," ungkap Arief Yahya.

 

baca juga: Waterbom Bali Rebut Runner Up Pilihan TripAdvisor