Senin , 04 Jul 2016, 16:45 WIB

Menpar Sebut Mudik Gratis Sido Muncul Dukung Pariwisata Indonesia

Red: Dwi Murdaningsih
Republika/ Tahta Aidilla
Arief Yahya
Arief Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengacungkan dua jempol, sebagai tanda apresiasi buat PT Sido Muncul. Produsen jamu Tolak Angin, Tolak Linu, Kuku Bima Ener-G dan semua produk minuman tradisional bernuansa herbal itu dinilai sangat konsisten dalam mendukung pariwisata Indonesia.

 

 "Terima kasih Pak Irwan Hidayat, yang atas kesadaran penuh, mempromosikan Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesi," ucap Menpar Arief Yahya dI Banyuwangi. 

 

Selama menjabat Menpar, sudah berkali-kali Irwan Hidayat mendukung pariwisata Indonesia melalui iklan-iklan produknya. Sambil beriklan, sambil menampilkan keindahan tanah air Indonesia. Dari sejak promo "Ayo ke Gorontalo" terkait dengan paus hiu raksasa di sana sampai Mudik Gratis yang ke-27 tahun dari Jakarta ke berbagai kota di tanah air.

 

 "Menggunakan setting pariwisata sebagai pilihan untuk berpromosi itu hebat! Semoga bisa menginspirasi perusahaan yang lain," kata Arief Yahya. 

 

Telkomsel juga sudah mulai melakukannya. Bungkus start pack kartu perdana di Malaysia, sudah menggunakan cover destinasi wisata Indonesia. Program Elang Nusantara, yang mengambil gambar video drone lebih dari 50 kota di Indonesia dari Merauke sampai ke Sabang, menurut dia juga sudah tampil bagus. 

 

"Saya senang, keindahan Indonesia diapresiasi juga oleh sektor bisnis," ucapnya. 

 

Khusus mudik Lebaran 2016, Sido Muncul juga menempelkan logo Pesona Indonesia di ratusan bus yang mengangkut ribuan pemudik gratis yang ke-27 tahun non stop itu. Dia mengakui, Sido Muncul adalah pioner mudik gratis bagi para pejual jamu dan keluarganya dari Jakarta dan banyak kota besar lain untuk mudik ke kampung halamannya. Sejak itu, model CSR (corporate social responsibility) perusahaan swasta yang menyediakan transportasi gratis itu banyak ditiru para pelaku bisnis yang lain. 

 

Arief menyebut, ide kreatif pionir itu selalu dikenal dan dikenang orang sepanjang masa. Apalagi itu dilakukan dengan selalu menampilkan kreasi baru dan dibungkus dengan ide-ide segar yang makin mengena di hati.

 

 "Karena itu konsistensi PT Sido Muncul setiap tahun itu pantas diapresiasi positif. Apalagi tahun ini adalah kali pertama ada inisiatif menempel branding Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia," kata Arief. 

 

Tiga hal yang menurut Mantan Dirut PT Telkom Indonesia ini "pintar", persis seperti tag line produk jamunya, bahwa Orang Pintar Minum Tolak Angin itu. Pertama, inilah implementasi dari konsep kolaborasi pentahelix ABCGM dalam pariwisata. "Kombinasi lima unsur yang terdiri dari Academician, Business, Community, Goverment dan Madia. Pariwisata akan maju pesat jika lima unsur itu bersatu dengan solid," kata dia.

 

Kedua, menurut dia, Sido Muncul juga pintar memanfaatkan momentum Lebaran dan tradisi mudik itu. Fenomena pulang kampung berbondong-bondong dalam jumlah besar di waktu yang sama itu, mirip dengan Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 lalu. 

 

 "Dari tahun ke tahun, dari waktu ke waktu selalu ada Idul Fitri, dan seperti agenda tahunan," dia.

 

Bedanya, momentum itu digunakan dan dikemas dalam mudik massal gratis. Sama dengan Kemenpar, yang kali ini meluncurkan program #PesonaLebaran(kota) dan #PesonaKuliner(kota), dengan mempromosikan destinasi dan kuliner khas setiap daerah tujuan mudik. 

 

Di sinilah, irisan program kedua lembaga antara Business (PT Sido Muncul) dan Goverment (Kemenpar) itu nyambung. "Maka peristiwa yang biasa, di waktu yang istimewa, dikemas menjadi hal yang luar biasa," kata dia.

 

Ketiga, Arief Yahya melihat manajemen Sido Muncul smart dalam menangani media. Hampir semua media baik cetak, TV, radio, digital, mendukung mudik gratisnya Sido Muncul dengan cara mereka. Dan perusahaan jamu itu juga mempromosikan besar-besaran aktivitas mudik itu melalui semua channel media. 

 

Arief juga memuji cara berpromosi dengan mengangkat destinasi pariwisata juga sudah dilakukan Sido Muncul sejak 2009 lalu. Kala itu, Irwan Hidayat menampilkan Labuan Bajo, Maluku, Danau Toba, Sumba Barat, Nias, Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan lainnya. Digabung dengan endorser artis-artis yang sampai sekarang masih dipakai. 

 

"Jamu adalah kekayaan budaya, warisan leluhur yang sudah turun-temurun. Kami mengemas dengan sentuhan teknologi modern dan memasarkan ke seluruh dunia. Jamu Indonesia juga bisa dijadikan alat promosi pariwisata ke mancanegara, sebagaimana Thailand menggunakan Thai Food nya untuk memperkuat pariwisatanya," kata Irwan Hidayat.