Selasa , 04 Oct 2016, 09:33 WIB

UNESCO Apresiasi Geotourism Trekking Rinjani

Red: Dwi Murdaningsih
Republika/ Wihdan
Menikmati matahari terbit di Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.    (Republika/ Wihdan Hidayat)
Menikmati matahari terbit di Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok. (Republika/ Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, TORBAY -- Forum yang fokus kepada wisata geopark, The 7th International Conference on UNESCO Global Geopark 2016 di Kota Torbay, Inggris, 27-30 September lalu memberi angin segar bagi Lombok. Presentasi yang disampaikan Azwin Malaon, Asdep Wisata Alam dan Buatan Kemenpar memperoleh respons positif.

“Karena langsung bisa dirasakan dampak ekonominya bagi masyarakat lokal di seputar geopark,” kata Azwin Malaon.

Azwir menjelaskan bahwa ini adalah gagasan Menpar Arief Yahya saat kunjungan Wadirut BNI ke Gedung Sapta Pesona lalu. Dia membawa konsep Rumah Kretif BNI dan menggunakan dana CSR. “Kami berkolaborasi, Kemenpar, BNI, ITB Bandung, dan Pemprov NTB. Kami libatkan 5 kabupaten/kota dan kami minta 8 orang wakil untuk masing-masing Kabupaten Kota yang diseleksi ketat oleh Kepala Bappeda Provinsi NTB,” ujarnya.

Bersama Tim ITB, pihaknya bersepakat untuk fokus di 5 produk wisata. Lima produk tersebut yaitu Geotour, Geoculinary, Geohomestay, Geosouvenir dan Geoproducts atau E-Commerce-nya. Geohomestay dilakukan di Kota Mataram, Geoculinary di Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Utara. Geosouvenir di Lombok Timur. Semuanya berbasis pada jalur Geowisata yang sudah disepakati. BNI fokus di E-commerce dengan membangun Geopark Rinjani Mall, seperti yang sudah dilakukan dengan Banyuwangi Mall.

Apa yang sudah dilakukan? Tahun 2015 lalu, Kemenpar sudah fasilitasi semua stakeholder mulai dari Kementerian dan Lembaga, Provinsi, Kab/Kota dan para pelaku usaha Pariwisata, juga masyarakat untuk menyederhanakan 47 geo site yang dimiliki Geopark Rinjani. Mereka sepakat untuk 4 Jalur Geowisata di atas.

“Kita bangun dulu 4 jalur itu bersama-sama, saya sudah berbicara langsung dengan Gubernur NTB untuk bersama-sama membangun destinasi baru Geopark Rinjani. Sekarang sedang bergulir di masyarakat dan ini adalah salah satu upaya yang kita lakukan agar masyarakat dapat mengambil manfaat dari Geopark. Upaya inilah yang diapresiasi UNESCO karena mampu secara langsung mensejahterakan masyarakat setempat dalam bentuk nyata,” kata Azwir Malaon.

Gunung Api Rinjani (3.726 mdpl) ada di bagian utara Pulau Lombok, NTB. Kawasan itu sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai national geopark sejak November 2013. Wisatawan bisa datang, climbing, trekking, sampai di puncak, di atas danau kaldera-nya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya berkali-kali mengingatkan agar semua stakeholder yang mengelola dan memiliki Geopark Rinjani itu turut melestarikan alam pemberian Tuhan itu. Termasuk menjaga agar manajemen sampah di kawasan geosite itu tetap terjaga bersih dan rapi. “Ingat Health and Hygiene adalah salah satu dari 14 pilar yang dinilai oleh TTCI Travel and Touris Competitiveness Index World Economic Forum yang berpusat di Geneva. Peringkat kita di pilar ini tidak terlalu bagus, tanggung jawab kita semua untuk menjaga dan membuat menjadi lebih bagus,” ungkap Arief Yahya.