Senin 03 Oct 2016 09:32 WIB

Soto, Nasgor Hingga Rendang Warnai Festival Kuliner di Australia

Rendang
Foto: www.rendangpadangenak.blogspot.com
Rendang

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Makanan Indonesia memang tidak ada duanya di mulut dan lidah siapapun. Termasuk Warga Negara Australia di Perth dibuat terkagum dengan kuliner Indonesia yang kaya rasa itu. Ini bisa dirasakan saat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Indonesia Culinary and Promotion Wonderful Indonesia, Ahad (2/10), di Avocado Cafe Kelmscott City of Armadale, Perth Australia. Para pengunjung baru merasakan sensasinya. Soto, nasi goreng hingga rendang memikat lidah masyarakat Perth.

"Sangat tepat promosi dengan memperkenalkan masakan Indonesia di Armadale, Perth ini. Masyarakat kami populasinya saat ini semakin banyak dan bertambah yang bermukim di wilayah kami. Masakan Indonesia begitu nikmat dan rasanya kuat dan berbeda,” ujar Mayor Of Armadale, Mayor Henry Zelones sambil menikmati nasi tumpeng khas Indonesia usai acara pembukaan.

Kafe yang ramai dikunjungi warga sekitar itu memang mendadak menjadi cafe Indonesia. Tempat makan orang Australia yang alami itu dihias branding Wonderful Indonesia. Atapnya jadi bendera merah putih. Sejak pintu masuk, keindahan Pulau Komodo, Borobudur, informasi bebas Visa Australia dan 169 negara lain sudah menyapa. Menpar Arief Yahya memang concern untuk promosi bebas visa kunjungan Australia ke Indonesia.

Hadir dalam acara pembukaan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kemenpar I Gde Pitana dan Kepala Bidang Festival Asdep Pengembangan Pemasaran Asia Pasifik Adela Raung serta ratusan pengunjung yang hadir ke acara tersebut. Rencana sebelumnya, kegiatan kuliner itu sedianya digelar di Araluen Botanic Park, Perth Australia. Namun gagak terlaksana karena kondisi alam dan cuaca buruk.

Panitia Pelaksana Lokal Ratna Hartoyo mengatakan, angin kencang dan hujan yang deras di Perth beberapa hari terakhir, membuat pemerintah setempat dan pengelola Araluen Botanic Park menutup taman, karena banyaknya pohon tumbang dan membahayakan keselamatan pengunjung. Kendati dilaksanakan di tempat lain, animo dan antusias masyarakat Perth tetap tinggi.

I Gde Pitana mengatakan, berpromosi dengan mengedepankan masakan atau kuliner Indonesia adalah cara yang efektif untuk Pariwisata Indonesia. ”Kuliner itu adalah sebagai kultur diplomasi bangsa kita, ini cara yang sangat baik,” ujarnya.

Dia mengatakan, masakan Indonesia tidak sembarangan hanya dengan rasa yang nikmat saja. Namun masakan Indonesia itu ada sejarahnya, ada teorinya ada filosofinya. Menurut Pitana, setiap negara mengedepankan kuliner sebagai pintu masuk ke negaranya, untuk memperkenalkan negaranya, meningkatkan country image negaranyanya, dan branding sebagai ciri khas setiap negara. Sejauh ini, menurut dia, ada tiga makanan khas Indonesia yang sudah menjadi country image di mata international yakni Nasi Goreng, Rendang dan Soto.

"Jadi ini berproses, kita lihat nanti bagaimana tiga makanan khas kita itu yang akan dan paling menonjol. Semakin banyak unggulan di makanan kita, semakin banyak pintu masuk ke negara kita, semakin banyak makanan yang dikenal oleh wisatawan, country image ke negara kita semakin baik. Kita harapkan kita bisa memperkenalan Indonesia melalui kuliner kita,” katanya berharap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement