Senin , 29 Aug 2016, 12:56 WIB

Menpar Arief Semakin Giat Promosikan Wonderful Indonesia Mendunia

Red: Winda Destiana Putri
Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pariwisata, Arief Yahya (Republika/Agung Supriyanto)
Menteri Pariwisata, Arief Yahya (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Berbicara di hadapan pengusaha dan profesional anggota Indonesia China Chamber of Commerce (INACHAM), Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berupaya menyampaikan kembali statemen Presiden Jokowi. Hal itu dilakukan demi mempromosikan Wonderful Indonesia ke mata dunia.

"Sekarang kita berada pada era persaingan global. Kompetisi antarnegara luar biasa kerasnya, luar biasa sengitnya. Untuk memenangkan kompetisi, untuk menjadi bangsa pemenang, kita harus berani keluar dari zona nyaman. Kita harus kreatif, optimis, bahu-membahu, dan melakukan terobosan-terobosan," kata dia dalam memperingati HUT RI ke-71 di Grand Hyatt Shanghai, Jin Mao Tower, Cina belum lama ini.

Dijelaskan lebih lanjut, semua itu dilakukan demi mempercepat pembangunan nasional, meningkatkan daya saing sebagai bangsa. Tanpa keberanian kita keluar dari zona nyaman, bangsa akan terus dihadang oleh tiga masalah utama, yaitu kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial.

"Diperlukan langkah-langkah terobosan, diperlukan kecepatan kerja, diperlukan lembaga-lembaga negara yang kuat dan efektif untuk mengatasi tiga masalah utama bangsa tersebut."

Tahun 2016 ini telah ditetapkan sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional. Kita harus melangkah menuju Indonesia maju.
Percepatan pembangunan tersebut mutlak kita perlukan. Sudah 71 tahun Indonesia merdeka, kita belum mampu memutus rantai kemiskinan, memutus rantai pengangguran, dan memutus rantai kesenjangan sosial.

Pada tahun percepatan pembangunan ini, Pemerintah fokus pada tiga langkah terobosan untuk pengentasan kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial. Ketiga langkah itu adalah: Pertama, percepatan pembangunan infrastruktur. Kedua, penyiapan kapasitas produktif dan Sumber Daya Manusia. Ketiga, deregulasi dan debirokratisasi.

"Itulah kata-kata penting Presiden Jokowi," kata Menpar Arief menjelaskan.

Menurut dia, tiga hal penting seperti memutus rantai kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan sosial. Lalu yang akan digenjot adalah infrastruktur, kapasitas produksi dan SDM, serta deregulasi-debirokratisasi.

"Itulah yang bisa kita perankan semua, melalui sektor Pariwisata,” kata Menpar Arief seraya mengajak para kolega untuk investasi di bidang pariwisata saat ini.

Dikatakan Menpar Arief, Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi nasional untuk mewujudkan kemakmuran. Peningkatan investasi dan destinasi pariwisata menjadi faktor kunci dalam hal pendapatan ekspor dan penciptaan lapangan kerja.

Pariwisata juga  telah melakukan lompatan yang luar biasa, yang membuatnya menjadi salah satu sektor ekonomi terbesar dan tercepat di dunia. Industri pariwisata merupakan pilihan yang termudah dan termurah untuk meningkatkan pertumbuhan PDB, menghasilkan devisa, dan meningkatkan penciptaan lapangan kerja.

Pertama, untuk menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB). Data terbaru World Travel & Tourism Council (WTTC), sektor pariwisata Indonesia telah memberikan kontribusi 10 persen dari total GDP, dengan nominal tertinggi di ASEAN. Pertumbuhan PDB pariwisata sebesar 4,8 persen dan memiliki potensi untuk mencapai 7 persen, tingkat pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan industri pertanian, otomotif, manufaktur dan pertambangan.