Senin 01 Aug 2016 10:36 WIB

Mengenang Budaya Cina dari Napak Tilas Laksmana Cheng Ho

Laksamana Cheng Ho atau Zheng He (ilustrasi).
Foto:

Ketua Yayasan Sam Poo Kong, Mulyadi juga membenarkan analisa Halim itu. Akulturasi juga bisa dia lihat di klenteng Sam Poo Kong. Saat Festival Cheng Ho yang dipusatkan di klenteng itu, ribuan manusia berjubel di sana. Berbaur antara mereka yang menonton pertunjukan kolosal di pelataran tinggi di depan klenteng, dan mereka yang hendak berdoa. “Menyatu saling hormat, saling berbagi, dan semuanya menikmati dengan tertib dan baik,” kata Mulyadi.

Even tahunan perayaan napak tilas Laksamana Cheng Ho, yang dikemas dalam Festival Budaya Cheng Ho di Semarang ini berlangsung Sabtu 30 hingga Ahad 31 Juli 2016. Sabtu malam, pukul 00.00 dirayakan dengan pesta kembang api di kompleks Sam Poo Kong itu. Ribuan pasang mata pun menunggu lama sampai duduk-duduk di halaman klenteng yang sangat megah itu.

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain ritual sembahyangan, malam budaya, seminar dan business meeting, serta kirab budaya dari Klenteng Tay Kak Sie ke Klenteng Sam Poo Kong. Kirab yang berlangsung pada Ahad (31/7) berlangsung heboh. Ribuan warga antusias membawa patung besar Cheng Ho sejauh 6 kilometer dari klenteng di Gang Pinggir, ke klenteng Sam Poo Kong. Perayaan kirab ini memperlihatkan detail-detail bagaimana perjalanan Laksamana Cheng Ho dengan armadanya, termasuk kisahnya saat memutuskan singgah di Semarang.

Cheng Ho bukan hanya tokoh penjelajah Bumi yang mashyur, namun juga seorang penyebar agama Islam yang disegani. Namanya sangat legendaris di tengah-tengah peranakan Tionghoa. Jejak Cheng Ho di Semarang sangat mendalam karena konon keturunan Tionghoa di Indonesia telah bekerja susah payah bersama pribumi untuk membangun Kota Semarang.

Tidak hanya itu, ekspedisi Cheng Ho secara garis besar juga berbuah persahabatan dan ilmu pengetahuan. Pada saat kirab berlangsung, para etnis Tionghoa dapat ikut sembahyang di altar besar Sam Poo Kong ataupun meminum air suci di goa petilasan tersebut. “Saya senang, masyarakat senang, prosesi bagus sesuai rencana, masyarakat terhibur, sudah saatnya destinasi seperti ini dipromosikan ke mana-mana,” ungkap Harry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement