Senin 18 Aug 2014 16:35 WIB

Alhamdulillah, Kemdikbud Telah Rehab 249 Ribu Sekolah tidak Layak

Menteri Pendidikan M Nuh.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pendidikan M Nuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pembangunan rehabilitasi sekolah baru dan keusakan sekolah seolah saling berkejarang. Karena itu, selama periode 2010-2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencatat telah merehabilitasi 249.688 ruang kelas yang tidak layak.

“Selain ruang kelas yang direhab, Kemdikbud juga telah membangun 44.552 ruang kelas baru, dan 3.189 unit sekolah baru,” kata Mendikbud, M Nuh, dalam sambutannya pada upacara peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan RI di halaman Kantor Kemdikbud, Senayan, Jakarta, Ahad (17/8) kemarin.

Menurut M. Nuh, rehabilitasi dan pembangunan sekolah merupakan penyiapan sarana dan prasarana setidaknya bisa memenuhi standar layanan minimal pendidikan di Indonesia.

Dikatakan M Nuh, ada dua hal yang sangan mendasar terkait dengan layanan pendidikan. Pertama, menyangkut akses untuk mendapatkan layanan pendidikan yang di dalamnya dipengaruhi oleh ketersedian dan keterjangkauan. Kedua, terkait dengan kualitas pendidikan yang dipengaruhi oleh kualitas guru, kurikulum, dan sarana prasarana.

Dalam siaran persnya yang diterima ROL, Senin (18/8), Mendikbud menjelaskan, akses untuk mendapatkan layanan pendidikan telah meningkat drastis. Mendikbud mencontohkan, Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk sekolah menengah pada tahun 2004 hanya 49 %, dalam kurun waktu 10 tahun, naik menjadi 82 % pada tahun 2013. Demikian pula untuk Perguruan Tinggi, tahun 2004 hanya 14.6 % naik menjadi 29.9 % pada tahun 2013.

Sementara itu, dalam rangka penerapan Kurikulum 2013, telah dilatih sekitar 1.3 juta guru.  Kurikulum 2013 yang diterapkan secara bertahap dan menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015, kata M Nuh, dimaksudkan untuk membekali anak-anak kita agar memiliki kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan secara utuh. Mereka akan mampu berpikir orde tinggi, kreatif dan inovatif, berkarakter mulia, cinta dan bangga menjadi warga Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement