Jumat 02 Mar 2012 14:45 WIB

Mahasiswa IPB Gagas Metode Baru dalam Belajar

Para Penggagas dan Peserta Rolling Learning Center
Foto: Foto-foto: Rico Juni Artanto
Para Penggagas dan Peserta Rolling Learning Center

Asyik dan menyenangkan, setelah beberapa kali mengikuti kegiatan Rolling Learning Center (RLC) bersama anak jalanan di sekitar Kampus IPB Darmaga. Metode baru dalam belajar, yang digagas oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) dan didanai Ditjen Dikti, memberikan nuansa baru untuk dunia pendidikan.

Amalia Firdausi (20),  Derry Ferdani Rustanzi (20), Sekar Ayu Wulandari (20), Dadi Irawan (18) dan Larasati Dena Mardhika (19), penggagas sekaligus pengajar RLC bersama dosen pembimbing Neti Hernawati, S.P., M.Si. (Dosen Fakultas Ekologi Manusia IPB) memiliki komitmen membuat program ini untuk anak jalanan. “ Sangat sesuai untuk anak jalanan, dengan melihat latar belakang mereka sangat dekat dengan riuknya di luar,” tukas Amalia.

 

Rolling Learning Center, sebuah kegiatan belajar unik, langsung dari alam, nomaden, dan menyenangkan. Metode belajar asyik, menyeimbangkan kemampuan belajar berdasarkan tiga aspek; audio – visual – kinestetik.

Mata pelajaran yang diajarkan kepada anak-anak jalanan yakni Fismen (Fisika Menarik), Kingkong (Kimia Nongkrong), Kadal (Kreativitas dari Anak Lincah), Elang (Entrepreneurship Gemilang), ABBI (Asyiknya Belajar Bahasa Inggris), dan lainnya. Selain itu, mereka juga mengajarkan moral dan etika setiap pertemuannya.

Adapun metode pengajaran yang dilakukan, yaitu mengaplikasikan concret learning di setiap mata pelajaran. Amalia menuturkan, “Seperti halnya minggu kemarin (26/02), kami mengajari adik-adik kewirausahaan dan ekonomi langsung berlokasi di Pasar Anyar Bogor. Mereka belajar banyak hal mulai jual-beli, membeli kebutuhan sesuai apa yang ditugaskan, berkreasi, sampai menjual kembali kreasi mereka.”

“Kami berharap adik-adik bisa lebih gigih berusaha tanpa harus meminta-minta, karena mereka punya potensi,” tambah Sekar.

Kelima mahasiswa IPB tersebut memiliki nyali dan optimis program ini akan berlanjut nantinya. Mereka mengaku sangat nyaman melaluinya bersama anak jalanan, terlebih metode baru yang mereka gagas justru memberikan sinyal positif bagi adik-adik jalanan. Ke depan, mereka berharap konsep ini mampu mulai diterapkan oleh pemerintah dan berharap RLC sebagai alternatif belajar nonformal bagi anak jalanan di kota lainnya. ric

Rico Juni Artanto

Mahasiswa IPB

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement