IHRAM.CO.ID, Kota yang terletak di lereng Gunung Majevica dan Trebava di Sungai Gradasnica ini tidak hanya menjadi legenda tetapi juga melahirkan legenda.
Selain kebun prem yang subur di daerah ini, ketika Anda di sana memikirkan Gradacac – pikiran pertama yang muncul di benak Anda adalah Naga Bosnia – Husein-Kapten Gradascevic, yang legendanya masih hidup sampai kini.
Meskipun Husein-Captain adalah salah satu tokoh sejarah Bosnia Herzegovina yang paling menonjol sebagai seorang jenderal yang berjuang untuk otonomi Bosnia di Kekaisaran Ottoman, Gradacac juga memiliki nama lain yang dibanggakan. Ini disebut penulis dan revolusioner Bosnia seperti Hasan Kikic, sejarawan Mustafa Imamovic dan banyak pihak lainnya.
Seperti dikisahan Sarejevotimes.com, di tempat Palanka Gradacac, pada tahun 1756 dimulai pembangunan benteng, serta seluruh kompleks Kota Tua. Benteng ini terorganisir dengan baik yang diisi dengan 15 senjata berat.
Sejak masa kapten pertama Gradacac Mehmed Bey sampai kapten Husein, benteng telah selesai dibangun. Menara jam, dibangun sebagai objek termuda dari jenisnya, dibangun pada masa pemerintahan Ottoman di Bosnia.
Dan ketika penguasa Austro-Hungaria datang ke Bosnia, jam untuk itu dibeli dan di pasang di Kota Wina Austria. Jam ini berfungsi sampai tahun 1923, ketika digantikan oleh jam lain yang baru.
Pada Perang Dunia II jam itu berhenti. Kemudian bangunan menara jam digunakan sebagai gudang bensin.
Sementara dari dokumen arsip kemudian diketahui bahwa di dalam benteng terdapat Masjid Sultan Mehmed Fatih. Itu pasti dibangun sebelum 1711, sesuai dengan fakta sejarah, meskipun menyandang nama Mehmed-el Fatih.
Benteng ini kemudian ditinggalkan pada tahun 1878, ketika otoritas dan tentara Austro-Hungaria menutup gerbang kota. Ini terjadi sesudah pada tahun 1892, pemerintah setempat kemudian menghancurkan masjid, ”kata sumber dari Komisi Pelestarian Monumen Nasional Bosnia.
“Banyak rahasia tersembunyi di bawah tanah, seperti keberadaan benteng abad pertengahan, berbagai koridor bawah tanah (di sudut barat daya kota) yang dibangun pada masa Ottoman. Dari bagian atas tanah benteng terlihat lengkungan lorong bawah tanah, tetapi bukan bagian vertikal dari pintu masuk mereka, ”kata Komisi.
Satu hal yang pasti meski masih banyak diliputi, bila berkunjung ke Gradacac itu akan menyenangkan. Di sana terhampar pemandangan hijauan, kemurnian udara, dan kesan dari semangat Naga Bosnia. Semua ini ada di seluruh jalanan di Gradacac.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
