Rabu 21 Oct 2020 17:36 WIB

Sapuhi Jelaskan Penyebab Kenaikan Komponen Umroh

Kenaikan biaya hotel bisa mencapai 40-50 persen dari kebiasaan sekamar berempat.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sapuhi Jelaskan Penyebab Kenaikan Komponen Umroh. Calon Jamaah Umroh tertidur saat menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Mekah.
Foto: MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO
Sapuhi Jelaskan Penyebab Kenaikan Komponen Umroh. Calon Jamaah Umroh tertidur saat menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Mekah.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi) memperkirakan semua komponen harga umroh akan ada kenaikan. Komponen harga umroh yang sudah pasti akan naik adalah tiket pesawat, penginapan, dan transportasi.

Ketua Umum Sapuhi Syam Resfiadi mengatakan, kenaikan tiket sekitar 20 sampai 30 persen, karena maskapai hanya diisi oleh 70-80 persen penumpang. Selain tiket, hotel dan tranportasi sudah pasti mengalami kenaikan sebagai konsekuensi penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Kata Syam, sekarang ini hotel diwajibkan sekamar berdua, sehingga cost biaya hotel lebih mahal. Kenaikan biaya hotel bisa mencapai 40-50 persen dari kebiasaan sekamar berempat. 

"Bis diisi leh 50 persen penumpang sehingga cost biaya meningkat,," kata Syam dalam webinar dengan tema Menjadi Travel Profesional untuk Umroh New Normal, kemarin.

Syam mengatakan, di luar kenaikan harga tiket maskapai hotel dan transportasi akan ada layanan PCR di Indonesia dan di luar negeri sesuai kebijakan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.  Cost tour leader dan Muthowif  yang lebih tinggi karena jumlah peserta grup dibatasi 50 persen dari kebiasaan. "Dan kebijakan lainnya akan ditentukan oleh pemerintah," katanya.

Selain menjelaskan akan ada kenaikan pada beberapa komponen biaya dalam negeri, Syam juga menjelaskan perubahan kebijakan pada penerbangan internasional. Perubahan mengikuti kebijakan pemerintah Saudi, pemerintah Indonesia dan ketentuan penerbangan.  

Beberapa perubahan kebijakan di antaranya. Pertama, ditetapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan, kedua maskapai diisi oleh 70 persen penumpang dengan skema physical distancing di kursi penumpang.

Ketiga layanan Mushola on Board dihilangkan, keempat saat ini Airlines sudah melayani penerbangan ke Saudi umum dengan visa tertentu, kelima ditetap wajib PCR dengan hasil negatif Covid-19 72 jam sebelum mendarat di Saudi.

Kembali ke kondisi hotel di Saudi, Syam mengatakan, ketentuan di hotel mengikuti kebijakan pemerintah Saudi, dengan beberapa gambaran sebagai berikut: Ditetapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan, kamar hotel hanya diisi oleh dua orang dalam satu kamar dengan ukuran tertentu.

"Ketentuan ini berdampak pada harga jual paket umroh yang akan kami jual kepada customer," katanya.

Karena hal inilah, kemungkinan, penjualan hotel akan menjadi bagian dalam paket yang dijual pihak muassasah dan terintegrasi dengan sistem yang digunakan pemerintah Saudi saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement