Rabu 21 Oct 2020 17:18 WIB

Pemilik Travel Prediksi Umroh Normal 2022

Kasus Covid-19 di Indonesia dinilai masih mengkhawatirkan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Pemilik Travel Prediksi Umroh Normal 2022. Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10).
Foto: REUTERS/Yasser Bakhsh
Pemilik Travel Prediksi Umroh Normal 2022. Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kerajaan Arab Saudi sedang mempersiapkan tahap ketiga pembukaan umroh yang akan digelar pada 1 November mendatang. Kerajaan berani membuka umroh tahap ketiga ini setelah tahap pertama dan kedua sukses tidak ada jamaah terpapar Covid-19.

Sesuai dengan ketentuan Kerajaan, pada tahap ketiga pembukaan umroh ini membolehkan jamaah di luar Arab Saudi (asing) umroh dengan kapasitas normal. Meski demikian, Saudi tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga

Irma Romi Anto pemilik travel PT Mayasa Wisata Mulya Riau, memprediksi jamaah Indonesia belum bisa diterima pada umroh tahap ketiga. Alasannya, pandemi Covid-19 di Indonesia masih mengkhawatirkan.

"Kalau dari kacamata kami PPIU kemungkinan besar jamaah Indonesia bisa berangkat di awal tahun," ujarnya.

Itu pun kata dia, aturan yang akan diberlakukan oleh Arab Saudi sangat ketat, mengingat kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi dan mengkhawatirkan. Untuk itu ia memperkirakan normalnya jamaah Indonesia diizinkan masuk pada 2022.

"Kalau menurut saya umroh kembali normal pada 2022," katanya.

Irma menuturkan, semua pihak terkait yang berkepentingan dengan penyelenggaraan ibadah umrah harus bersyukur Saudi telah membuka umrah. Karena sudah sekitar tujuh bulan Arab Saudi menutup umrah yang menyebabkan PPIU kehilangan pemasukan.

"Setelah lebih dari tujuh bulan kita tidak bisa melangkahkan kaki ke tanah suci momentum ini sangat kita tunggu," katanya.

Irma mengatakan, proses pendaftaran umroh sangat sulit berbeda dengan sebelum pandemi. Selain sulit, biaya umroh di masa pandemi sangat mahal, meski demikian itu sudah lebih baik daripada umrah tidak dibuka.

"Walaupun prosesnya sangat susah dan otomatis biaya akan jadi bertambah sangat mahal tetapi setidaknya langkah ini sudah kita apresiasi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement