Sabtu 11 Sep 2021 15:40 WIB

Wapres: Hati-hati Berinvestasi di Produk Keuangan

Wapres ingatkan investor muda berhati-hati melakukan investasi di pasar modal

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Dok KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan para investor muda dan ritel untuk berhati-hati melakukan investasi di pasar modal yang mengandung risiko. Ia pun meminta investor muda dan ritel meningkatkan pemahaman terhadap risiko-risiko yang ada agar hati-hati memilih berinvestasi di produk keuangan.

"Jangan terjebak dengan produk keuangan yang naik karena adanya aksi “pompa” oleh sekelompok orang, atau saat ini marak dengan fenomena menggunakan influencer," ujar Wapres saat hadir di acara Sharia Webinar- Kelompok Studi Pasar Modal, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Sabtu (11/9).

Wapres menyebut, para generasi muda saat ini akan menjadi bagian dari investor dalam 5-10 tahun ke depan. Bahkan, 20- 30 tahun ke depan, Kiai Ma'ruf optimistis generasi saat ini yang akan memimpin dan menjalankan roda pemerintahan dan perekonomian, termasuk tanggungjawab untuk memajukan ekonomi dan keuangan syariah.

Karena itu, ia menghimbau agar generasi muda mulai berinvestasi dari dini, dalam bentuk dan jumlah sekecil apapun.

"Namun, memahami setiap bentuk instrumen dan risiko investasi juga menjadi keharusan," ujarnya.

Sebab, digitalisasi telah memberi kemudahan bagi semua orang untuk berinvestasi, sehingga perlu memberikan pemahaman terhadap investasi keuangan syariah kepada masyarakat.

Wapres menyebut, selama pandemi terjadi pembatasan mobilitas dan kegiatan ekonomi, memberikan peluang bagi masyarakat untuk menjadi bagian pelaku pasar modal termasuk pasar modal syariah. Salah satunya, investor ritel yang mayoritas adalah kelompok milenial dan pelajar/mahasiswa dengan jumlahnya mencapai 54 persen dari total investor pasar modal.

Merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sampai dengan Juni 2021, jumlah kepemilikan efek saham syariah berdasarkan Nomor Tunggal Identitas Pemodal atau Single Investor Identification (SID) sebanyak 991 ribu SID atau tumbuh 36,48 persen dalam waktu 6 bulan.

Kendati tumbuh tinggi, tetapi jumlah SID kepemilikan efek saham syariah masih sekitar 18 persen dari total SID pasar modal yang mencapai 5,5 juta SID.

"Kenaikan signifikan dalam jumlah SID pasar modal syariah mencerminkan minat masyarakat berinvestasi di pasar modal syariah semakin tinggi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement