Rabu 02 Dec 2020 15:25 WIB

Penggalian Berhasil Ungkap Sejarah Kota Kuno Syedra di Turki

Salah satu tempat yang kurang terkenal adalah kota kuno Syedra di provinsi Antalya

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Kota Kuno Syedra
Foto: Daily Sabah
Kota Kuno Syedra

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Sepanjang sejarahnya, Turki telah menjadi tempat kelahiran banyak peradaban dan kerajaan besar dan semuanya telah meninggalkan jejak dengan cara yang unik. Kota-kota kuno dan situs arkeologi negara terus mengungkap keragaman sejarah tanah Anatolia.

Salah satu tempat yang kurang terkenal adalah kota kuno Syedra di provinsi Antalya, pantai Mediterania. Hasil penggalian baru-baru ini menjelaskan periode Helenistik, Romawai, Bizantium, dan Anatolia Seljuk di Syedra.

Proses penggalian mendapat izin dan dukungan dari Direktorat Jenderal Aset Budaya dan Museum Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Menurut hasil temuan, kota kuno Syedra berasal dari abad ketiga sebelum masehi (SM). Sementara pemukiman berlanjut hingga abad ke-13. Masa kejayaan Syedra pada abad kedua masehi, ketika tembok kota didirikan.

Kota kuno yang terletak di distrik Alanya terkenal akan sistem infrastrukturnya yang dibuat untuk air bersih, jalan bertingkat, kolam, waduk, kuil kuno, dan bengkel. Ada juga gua yang menarik tempat pembaptisan berlangsung di era Kristen awal. Gua itu menonjol dengan lukisan dindingnya. Reruntuhan tempat-tempat tersebut dapat dikunjungi wisatawan secara gratis.

Kepala Tim Penggalian di kota kuno Syedra, Ertuğ Ergürer mengatakan Syedra adalah salah satu kota terpenting di wilayah Kilikia. Ini mengacu pada fakta bahwa penggalian pertama di kota tersebut adalah penggalian penyelamatan pada tahun 1994-1999. Ergürer menyebut jalan berjajar yang dianggap sebagai jantung Syedra terungkap selama periode ini. Para tim juga lebih fokus pada bangunan utama selama penggalian tahun 2019 di pusat kota.

“Kami menemukan contoh arsitektur kuno di Syedra. Karena medannya yang menantang, fakta bahwa masyarakat Syedra dapat menghiasi kotanya dengan elemen arsitektur ini menunjukkan keasliannya. Ketinggian tiba-tiba naik 400 meter atau 1.300 kaki dari permukaan laut di sini," kata Ergürer, dilansir Daily Sabah, Rabu (2/11).

Seluruh kota didominasi oleh arsitektur Romawi dan Bizantium. Ergürer menyatakan mereka juga menemukan potongan keramik milik Seljuk Anatolia dalam penggalian baru-baru ini. Artefak yang ditemukan dalam penggalian sebelumnya berasal dari abad ketiga SM.

“Pada penggalian tahun 2020, kami menemukan keramik yang berasal dari abad kesembilan SM atau Zaman Besi di satu area. Sebagian besar bangunan di kota kuno telah dilestarikan hingga hari ini karena orang-orang di wilayah tersebut menyesuaikan struktur geologis dengan arsitektur dan sebaliknya," ujar dia.

Sistem distribusi air di kota disiapkan dengan menghubungkan saluran ke waduk sebelum bangunan besar didirikan. “Kita bisa melihatnya di pemandian khususnya. Mereka menggunakan sumber daya air kota dengan sangat baik dan menyimpan air,” ucap dia.

Namun, Ergürer dan tim belum mengetahui fungsi dari beberapa bangunan di kota. Dia menambahkan penggalian telah diintensifkan di area pemandian yang merupakan struktur paling terawat. Menurut Ergürer, koin dan prasasti Romawi yang digali di daerah ini juga mengungkap keberadaan kompleks olahraga gulat.

Sambil menunjuk jalan berbaris dengan arsitektur megah yang terletak di jantung Syedra, Ergürer menjelaskan daerah ini, di mana kolom granit pernah berdiri ditutupi dengan atap dan toko-toko besar dibangun di belakangnya. Selain itu, sejumlah tempat kerja yang terdeteksi di kota itu menunjukkan penduduk di sana giat terlibat dalam pembuatan minyak zaitun dan anggur.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement