Sabtu 24 Oct 2020 13:39 WIB

Wapres: Indonesia Jadi ‘Tukang Stempel’ Produk Halal Impor

Indonesia masih banyak mengimpor produk-produk halal dari luar negeri.

Rep: Novita Intan/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Ma
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma

IHRAM.CO.ID, JAKARTA-- Indonesia merupakan negara berpenduduk 267 juta jiwa dan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar sebesar 87 persen dari total populasinya. Indonesia juga merupakan pasar yang menentukan dalam perdagangan produk halal dunia.

Tercatat pada 2018, Indonesia membelanjakan 214 miliar dolar AS untuk produk halal atau mencapai 10 persen dari  pangsa produk halal dunia. Bahkan, Indonesia merupakan konsumen terbesar dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya.

Wakil Presiden Maruf Amin menilai Indonesia masih banyak mengimpor produk-produk halal dari luar negeri. Indonesia selama ini hanya menjadi konsumen dan ‘tukang stempel’ untuk produk halal yang diimpor.

“Kita perlu bersungguh-sungguh untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia. Adanya segala sumber daya yang dimiliki, saya percaya Indonesia memiliki peluang yang besar sebagai negara produsen dan pengekspor produk halal terbesar di dunia,” ujarnya saat konferensi pers virtual ‘Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia’ Sabtu (24/10).

 

Menurutnya pasar halal global memiliki potensi yang sangat besar. Pada 2018, konsumsi produk pasar halal dunia mencapai 2,2 triliun dolar AS dan akan terus berkembang mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024. Adanya potensi tersebut, Indonesia harus dapat memanfaatkan potensi pasar halal dunia ini dengan meningkatkan ekspor yang saat ini baru berkisar 3,8 persen dari total pasar halal dunia.

Berdasarkan laporan Global Islamic Economic Report 2019, Brazil merupakan eksportir produk makanan dan minuman halal nomor satu di dunia dengan nilai 5,5 miliar dolar AS yang disusul oleh Australia dengan nilai 2,4 miliar dolar AS. Permintaan produk halal oleh konsumen muslim global pun mengalami peningkatan setiap tahunnya.

The State of Global Islamic Economy Report 2019/2020 memperlihatkan besarnya pengeluaran konsumen muslim dunia untuk makanan dan minuman halal, pariwisata ramah muslim, halal lifestyle, serta farmasi halal mencapai 2,2 triliun dolar AS pada 2018, dan diproyeksikan akan mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024. Adanya perkiraan penduduk muslim yang mencapai 2,2 miliar jiwa pada 2030, maka angka perekonomian pasar industri halal global akan terus meningkat dengan pesat.

“Tentunya hal ini merupakan potensi yang sangat besar yang harus dimanfaatkan peluangnya oleh Indonesia dengan memenuhi kebutuhan global melalui ekspor produk halal dari Indonesia,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement