Rabu 05 Aug 2020 18:06 WIB

LPPOM MUI : Peluang Kehalalan Vaksin Covid-19 Masih 50:50

Proses pengkajian kehalalan vaksin Covid-19 masih berlangsung.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pencarian vaksin Covid-19
Foto: republika
Pencarian vaksin Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Direktur LPPOM Majelis Ulama Indonesia, Lukmanul Hakim menegaskan, sejauh ini, proses pengkajian vaksin Covid-19 tidak menemui kendala berarti. Lukmanul juga meyakinkan bahwa LPPOM MUI sudah berpengalaman dalam mengkaji vaksin halal. 

“Kita sudah pengalaman mengkaji vaksin untuk banyak penyakit, Polio, Flu, dan lainnya, dan dalam konteks informasi sejauh ini, tidak ada masalah,” kata Lukmanul saat dihubungi Republika, Rabu (5/8).  

“Yang kita butuhkan adalah keterbukaan dari produsen. Kita juga masih bisa melakukan pelacakan,” tambahnya. 

Meski begitu, Lukmanul menekankan bahwa LPPOM MUI masih belum bisa memberikan ketegasan terkait status kehalalan vaksin Covid-19, mengingat proses pengkajian yang masih berlangsung.

“Untuk peluang kehalalannya masih 50:50 ya, mungkin halal mungkin tidak,” kata Lukmanul. 

“Tapi karena ini basisnya virus artinya dugaan kita sudah ada, tapi belum bisa dipastikan karena memang baru dimulai, tim juga baru terbentuk, rapat juga masih rapat-rapat perdana, jadi belum sampai ditahap penyelusuran mendalam,” jelasnya. 

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir yang juga Ketua Pelaksana Tim Penanganan Pandemi Virus Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) memberikan kepastian dan keyakinan kepada masyarakat Indonesia bahwa vaksin Covid-19 yang tengah diproduksi PT Bio Farma dibuat dari bahan baku halal. 

"Insya Allah bahan baku halal digunakan untuk vaksin Covid-19 karena Bio Farma sudah menjadi salah satu pusat produksi vaksin halal dunia," ucap Erick saat meninjau laboratorum Bio Farma, Holding BUMN di bidang farmasi, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8).

Erick mengatakan sertifikasi halal untuk vaksin virus corona nantinya akan diterbitkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), namun bahan bakunya dan produksi sudah siap. "Oleh karena itu, saya meminta masyarakat tak perlu cemas dengan kualitas vaksin virus corona yang pasti akan didistribusikan di seluruh Indonesia," ungkap Erick.

"Produksi akan dilakukan setelah uji klinis tahap ketiga tuntas dilakukan. Ditargetkan, uji klinis itu selesai pada Januari 2021 sehingga Bio Farma bisa langsung memproduksi vaksin virus corona pada kuartal I 2021," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement