Senin 25 Jan 2021 00:23 WIB

Ahad Kelabu di Masjid Islamic Center Indramayu

Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Atap plafon Masjid Islamic Center Indramayu ambruk, Ahad (24/1) sekitar pukul 12.15 WIB. T
Foto: Lilis sri handayani
Atap plafon Masjid Islamic Center Indramayu ambruk, Ahad (24/1) sekitar pukul 12.15 WIB. T

IHRAM.CO.ID,INDRAMAYU -- Sholat Dzuhur berjamaah baru saja selesai ditunaikan di Masjid Islamic Center Syekh Abdul Manan Kabupaten Indramayu, Ahad (24/1). Saat itu, imam masjid dan para jamaah tengah melakukan zikir bersama usai sholat di ruang utama masjid.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara gemeretak dari atap plafon sayap kanan pada shaf depan. Refleks, para jamaah yang ada di sayap kanan depan langsung berpindah ke sebelah kiri dan belakang.

Saat itulah, atap plafon pada sayap kanan tiba-tiba ambruk. Material plafon, termasuk baja ringan, langsung berjatuhan ke lantai, tempat jamaah tengah melakukan zikir.

''Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,'' kata Wakil Sekretaris Islamic Center Indramayu, Ahmad Syadali.

 

Syadali mengatakan, untuk mengantisipasi kemungkinan yang lebih parah, pihaknya mensterilkan bagian utama masjid untuk sementara waktu. Dia pun langsung menghubungi pihak Dinas PUPR Indramayu untuk mengecek kondisi tersebut secara teknis.

Meski demikian, ambruknya atap plafon itu tak berpengaruh terhadap aktivitas sholat lima waktu di Masjid Islamic Center Syekh Abdul Manan. Walau sempat menutup seluruh pintu masuk yang mengarah ke ruang utama masjid, namun saat masuk waktu Ashar, pengelola masjid kembali membuka pintu tersebut.

Para jamaah diperbolehkan masuk ke dalam ruang utama masjid dan sholat Asar berjamaah pun dilakukan. Namun, petugas tetap memberi batas pada bekas reruntuhan material plafon tersebut.

Jamaah hanya diperbolehkan melaksanakan sholat di sayap kiri. Setelah sholat berjamaah selesai dilakukan, pengelola masjid kembali menutup area masjid.

''Aktivitas di masjid tetap normal. Sholat itu kan wajib, harus tetap dilaksanakan,'' kata Sekretaris DKM Masjid Islamic Center Syekh Abdul Manan Indramayu, Sanusi Ghofur, saat ditemui di ruang kerjanya.

Sanusi mengatakan, para karyawan Masjid Islamic Center saat ini tengah melakukan pembersihan reruntuhan material plafon yang ambruk. Sedangkan petugas Dinas PUPR, melakukan pemotongan terhadap material reruntuhan yang masih menggantung.

Sanusi mengaku tidak tahu pasti penyebab ambruknya plafon tersebut. Untuk masalah teknis bangunan, dia menyerahkan masalah itu pada Dinas PUPR Kabupaten Indramayu.

Ambruknya atap plafon Masjid Islamic Center itu mengingatkan masyarakat pada peristiwa serupa di masjid tersebut. Yakni, peristiwa patah dan ambruknya bagian atas salah satu menara Masjid Islamic Center Indramayu pada 6 Desember 2020 silam.

Kedua  peristiwa itupun memiliki kesamaan, yakni sama-sama terjadi pada hari Ahad. Begitu pula waktu kejadiannya, sama-sama setelah solat Dzuhur berjamaah baru saja selesai ditunaikan.

Hanya saat itu, cuaca sedang diguyur hujan dan langit ditutupi awan mendung. Sedangkan pada peristiwa kali ini, awan mendung kelabu tampak bergelayut di atas langit Masjid Islamic Center Indramayu. Namun, tidak disertai dengan hujan.

Peristiwa patah dan ambruknya menara Masjid Islamic Center Indramayu itu telah ditangani jajaran Polres Indramayu. Sejumlah saksi yang terkait dengan pembangunan pun telah dimintai keterangannya.

Untuk peristiwa kali ini, Satreskrim Polres Indramayu pun telah melakukan olah TKP. Petugas juga sudah membawa sejumlah puing reruntuhan untuk dijadikan barang bukti.

‘’Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut,’’ kata Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Lutfhi Olot Gigantara, Ahad (24/1).

Mengenai dugaan penyebab ambruknya atap plafon masjid, Lutfhi mengaku  belum bisa menyimpulkannya. Dia menyatakan, hal itu akan terjawab setelah pihaknya rampung melakukan pemeriksaan.

Sementara itu, ketika ditanyakan mengenai kemungkinan adanya korelasi peristiwa ambruknya atap plafon dengan ambruknya menara masjid tersebut, Lutfhi juga mengaku belum bisa menyimpulkannya.

‘’Karena Masjid Islamic Center itu kan dibangun beberapa tahap. Jadi mungkin ada korelasinya, mungkin juga tidak,’’ tukas Lutfhi.

Seperti diketahui, Masjid Islamic Center Syekh Abdul Manan selama ini menjadi salah satu ikon kebanggaan masyarakat Kabupaten Indramayu. Masjid tersebut diresmikan oleh Gubernur Jabar, yang kala itu dijabat Ahmad Heryawan, pada 1 Juni 2018 malam setelah solat tarawih.

Bupati Indramayu, yang saat itu dijabat oleh Anna Sophana, menjelaskan, bangunan masjid lantai satu seluas 860 meter persegi, dapat menampung sebanyak 1.250 jemaah. Sedangkan lantai dua seluas 737 meter persegi dapat menampung hingga 1.000 jamaah.

Adapun kluster masjid seluas 1.800 meter persegi mampu menampung sekitar 2.500 jamaah. Serta pelataran penghubung sekitar 1.000 meter persegi yang mampu menampung hingga 1.500 jamaah. ‘’Pembangunan dilakukan sejak 2015,’’ terang Anna.

Masjid Islamic Center Abdul Manan Indramayu memiliki arsitektur yang menarik. Ornamennya mengesankan arsitektur bangunan masjid Timur Tengah. Ada empat menara yang menjulang setinggi kurang lebih 100 meter di empat sudutnya.

Bangunan masjid juga dihiasi tiga kubah. Kubah terbesar terletak di tengah-tengah bangunan dan diapit dua kubah ukuran lebih kecil yang terletak di samping kiri dan kanan.

Masjid itu dilengkapi dengan rumput sintetis hijau yang cukup luas. Di depan masjid pun dibangun taman air mancur yang jumlahnya cukup banyak, yang dilengkapi dengan LED. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement